Persikas 'Are You Okey'?

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita akhirnya angkat bicara isu pengakuisisian Persikas setelah insiden oknum suporter Persikas unjuk rasa di acara Nganjang ka Warga pada Rabu (28/5/2025).
Dalam salah satu unggahan video terbaru di akun instagramnya, Reynaldy mengaku merasa kecewa atas apa yang berlaku pada Persikas.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya pun kecewa dan saya pun tidak terima kalau Persikas harus dijual," ucapnya.
Namun, ia mengatakan pemerintah daerah tidak bisa ikut campur dalam urusan tersebut, sebab Persikas telah menjadi sebuah perusahaan yang berdiri dan memiliki manajemen sendiri.
"Ada peraturan dari Menteri Dalam Negeri yang menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak boleh memberikan APBD kepada organisasi olahraga profesional dalam bentuk apapun," ucapnya.
Ia mengungkapkan, selama ini dirinya tidak diam dan mencoba menyelamatkan Persikas.
"Saya akan membantu dengan cara saya. Selama ini saya pun tidak diam dengan mencari link-link lewat relasi saya untuk mencari sponsor untuk Persikas, namun sampai dengan hari ini masih belum ada," ucapnya.
Dirinya juga menyebutkan dalam janji politiknya akan membangun tribun Stadion Persikas, namun hal itu akan dilakukan ketika seluruh kebutuhan penting di Subang dapat terrealisasi.
"Dalam janji politik saya juga menyampaikan akan membangun tribun untuk Stadion Persikas, namun itu semua akan saya lakukan ketika infrastruktur lainnya sudah selesai," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan APBD di Kabupaten Subang hanya Rp3 triliun dan 70 persennya digunakan untuk belanja pegawai, dan tersisa Rp400 miliar yang dialokasikan kepada hal-hal penting seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya.
"Bagi saya Persikas sangat penting, tapi tangisan masyarakat kecil kita bagi saya jauh lebih penting," ucapnya.
Mengenai aksi yang dilakukan oknum suporter di acara tersebut, ia mengaku kecewa dengan cara-cara yang dilakukan dalam mengekspresikan kekecewaan itu.
"Pak Gubernur tadi marah dan saya mewajarkan hal itu. Karena di atas panggung tadi sedang ada orang yang menangis meminta bantuan. Bayangkan masyarakat kita masih ada empat anak yang satunya berkebutuhan khusus san mereka tidak dibiayai oleh suaminya. Beliau hanya mengandalkan uang dari rongsok Rp 20 ribu per hari. Bayangkan saat itu ada yang mencoba buat kegaduhan, dimana hati nuraninya?," ucapnya.(fsh/ysp)