Persikas 'Are You Okey'?

Persikas 'Are You Okey'?

Menanggapi kelanjutannya bersama Persikas, Gultom mengatakan belum memiliki keputusan dan tidak menutup kemungkinan untuk hengkang dari tim berjuluk Singa Subang tersebut. 

"Belum tahu juga, gimana nanti saja ya. Insya Allah semoga dimana pun itu yang terbaik dari Allah SWT," ucapnya. 

Terbaru, pada Rabu (28/5/2025) dirinya membagikan instagram story yang seakan mengisyaratkan kepergiannya. 

Isu pengakuisisian ini juga tidak lepas dari masalah finansial yang diderita Singa Subang pada saat Liga 2 2024/2025. 

Menurut temuan Kompas pada bulan April, dari 26 kontestan, terdapat 13 tim Liga 2 2024/2025 yang belum menuntaskan pembayaran hak-hak kepada pemain, termasuk Persikas. Persikas sendiri berada diurutan ke tujuh dengan nominal sebanyak Rp 281.300.000. 

Besaran tersebut bahkan bisa lebih besar lagi jika diakumulasikan dengan utang piutang lainnya yang dimilik Persikas.  

Tentu ini menjadi mimpi buruk bagi suporter Persikas jika hal ini terjadi. Sebab, Persikas bisa dikatakan baru menorehkan sejumlah coretan tinta emas pada beberapa tahun belakangan ini dengan berhasil naik dari Liga 3 Seri 2 hingga dapat bertahan di Liga 2 musim mendatang.

 

Dedi Mulyadi Marah 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi marah  pada acara "Nganjang ka Warga" pada Rabu (28/5/2025) malam di Sukamandi, Ciasem. Kemarahan Dedi Mulyadi  dipicu setelah suporter Persikas membentangkan spanduk panjang bertuliskan selamatkan Persikas sambil menyanyikan yel-yel "Persikas till I die" dengan lantang. 

Sontak sosok yang biasa dipanggil KDM itu geram hingga beranjak dari tempatnya duduk. Menurutnya, apa yang dilakukan suporter Persikas dinilai kurang pantas dan tidak pada tempatnya. 

"Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas, Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Anak muda gak punya otak kamu. Saya tidak terima, saya cari kamu," teriaknya geram. 

Pada saat itu, suasana sedang haru dan tengah menampilkan seorang ibu yang dengan penampilan seadanya yang mempunya anak dengan keterbatasan fisik. 

"Persikas pindah kemanapun, tidak akan mempengaruhi orang miskin untuk bisa makan. Orang Subang bukan butuh Persikas hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik. Itu urusan kamu (Persikas) hobi dan kesenangan, tapi tidak boleh mengabaikan apa yang menjadi kebutuhan dasar bagi kepentingan masyarakat Subang," ucap KDM. 

Merespon yang keluhkan para suporter tersebut, KDM menyebutkan untuk mengelola klub sepak bola profesional perlu anggaran yang besar sehingga Pemda tidak bisa menggelontorkan uang untuk itu. 

Aksi suporter itu disinyalir dipicu akibat isu pengakusisian Persikas yang terdengar semakin kencang yang membuat para suporter tidak terima.

 

Bupati Tidak Terima Persikas Dijual


Berita Terkini