Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon: Semarak Seni, Budaya, dan Semangat Nata Desa Rasa Kota

Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon: Semarak Seni, Budaya, dan Semangat Nata Desa Rasa Kota

Suasana meriah Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada Sabtu (31/5/2025).

SUBANG–Suasana meriah menyelimuti Gedong Sinder dan Cimutan, dalam gelaran Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada Sabtu (31/5/2025).

Acara ini menjadi bentuk nyata dari visi "Nata Desa Rasa Kota", semboyan yang digaungkan oleh Pemerintah Desa Kasomalang Kulon dalam upaya memajukan potensi desa secara menyeluruh—baik dari sisi pariwisata, ekonomi kreatif, maupun pelestarian budaya.

Kepala Desa Kasomalang Kulon H. Amirudin mengatakan, Festival ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan ruang ekspresi dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal, produk UMKM, serta kekayaan alam desa yang selama ini menjadi kekuatan utama Kasomalang Kulon sebagai destinasi wisata unggulan di Subang.

"Dalam festival tersebut, digelar beragam kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia. Acara dibuka sejak pagi dengan bazar UMKM, yang menampilkan produk-produk lokal mulai dari keripik singkong, keripik pisang, keripik deblo, hingga olahan nanas, buah ikonik dari Kabupaten Subang," ucapnya.

BACA JUGA: Antisipasi Pencurian Hewan Kurban, Polres Purwakarta Kerahkan Bhabinkamtibmas

Tidak hanya itu, produk-produk kerajinan tangan dan herbal dari warga juga turut dipamerkan, menandai geliat ekonomi lokal yang semakin tumbuh. Selain itu, pengunjung juga disuguhi berbagai kaulinan tradisional barudak (permainan tradisional anak-anak), yang kini mulai langka di tengah dominasi gawai.

"Anak-anak tampak antusias memainkan egrang, congklak, dan lainnya. Kegiatan ini menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus edukasi kepada generasi muda akan kekayaan tradisi leluhur, " terangnya.

Kemeriahan festival juga ditandai dengan gebyar senam bersama dan gerak jalan santai, yang diikuti oleh ratusan warga dari 8 desa se-Kecamatan Kasomalang. Acara ini tak hanya menjadi ajang kebugaran, tapi juga mempererat solidaritas antarwarga dan perangkat desa.

"Yang tak kalah unik adalah kegiatan “Cimutan Ngagobyag”, yakni tradisi khas masyarakat setempat yang memanfaatkan mata air alami Cimutan untuk kegiatan permainan air yang menyegarkan. Tradisi ini juga menjadi sarana promosi potensi wisata air bersih alami yang dimiliki Kasomalang Kulon," beber H. Amir.

BACA JUGA: Serahkan SK Pengangkatan CPNS, Om Zein: Harus Profesional Ngurus Lembur, Nata Kota, Purwakarta Istimewa

Acara semakin semarak ketika 8 desa di Kecamatan Kasomalang menampilkan pagelaran seni budaya masing-masing. Mulai dari tarian daerah, musik tradisional, hingga pertunjukan, semuanya membaur menjadi satu panggung harmoni budaya yang mengesankan.

"Malam harinya, suasana berubah menjadi lebih khidmat dan megah dengan pertunjukan Sendratari Kolosal Desa Wisata, sebagai puncak acara Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon," jelasnya.

Menurutnya, Pertunjukan ini melibatkan puluhan penari, aktor lokal, dan seniman desa yang menampilkan kisah perjuangan warga dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Dengan tata panggung yang megah dan pencahayaan artistik, penonton diajak menyelami sejarah, filosofi, dan semangat gotong royong warga Kasomalang Kulon.

Salah satu daya tarik utama Kasomalang Kulon adalah sumber mata air Cimutan, yang menurut Kepala Desa H. Amirudin atau sering di sapa H. Amir, memiliki kadar pH netral antara 6 hingga 7. Hal ini membuat airnya aman, segar, dan dipercaya dapat menyegarkan tubuh.

“Ketika orang mandi di sana, bakteri  akan masuk ke sela-sela batuan alami seperti memasuki rumah mereka. Ini yang membuat mandi di Cimutan terasa begitu alami dan menyembuhkan,” ujar H. Amir.

Selain Cimutan, potensi wisata lainnya yang sedang dikembangkan adalah Curug (air terjun) yang tengah diperbaiki sarana prasarana serta akses jalannya. “InsyaAllah ke depan, curug ini akan menjadi magnet baru wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam,” tambah H. Amir.

Direktur BUMDes Sauyunan, Jaelani Husni, menyebut Desa Kasomalang Kulon memiliki “bonus demografis yang memikat dan mempesona.” Menurutnya, desa ini unggul karena memiliki tiga kekuatan utama: wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya.

Keunikan Desa Wisata Kasomalang Kulon tidak berhenti di alamnya. Salah satu daya tarik utama lainnya adalah homestay bergaya kolonial Belanda.

"Banyak rumah-rumah tua milik warga yang merupakan peninggalan zaman kolonial telah dikolaborasikan dengan BUMDes untuk dijadikan homestay, " Ujar Jaelani.

Para wisatawan bisa merasakan sensasi menginap layaknya berada di masa lampau, sambil menikmati kesejukan dan keramahan khas pedesaan Subang.


Berita Terkini