4 Teori MV IU dan V BTS 'Love Wins All', Baju Pengantin Punya Makna

PASUNDAN EKSPRES - IU dan V BTS akhirya merilis single duet mereka yang berjudul 'Love Wins All' pada 23 Januari 2024.
Setelah menonton video klip berdurasi 5 menit 23 detik itu, banyak teori bermunculan yang sukses disorot penggemar.
Selain itu, chemistry IU dan V BTS tak luput jadi perbincangan hangat di media sosial. Terlihat memilukan, berikut teori MV 'Love Wins All'.
Di menit awal MV 'Love Wins All' penonton disuguhkan dengan sebuah kubus yang terus mengejar IU dan V BTS, hingga keduanya menemukan sebuah gedung tua berisi tumpukan pakaian.
BACA JUGA: Chef Renatta Ungkap Alasan Kiki Kalah Dari Belinda, Ternyata Bukan Karna CV Bocor
Berlatar dunia distopia, keberadaan kubus ini diartikan sebagai "diskriminasi" yang lazim terjadi di lingkungan sosial.
Di adegan berikutnya, sebuah cam recorder menarik perhatian IU dan V BTS. Saat kamera menyoroti keduanya, dunia tampak baik-baik saja sebelum menjadi reruntuhan.
Dalam rekaman video, IU dan V terlihat hidup dengan penampilan rapi. Selain itu, mereka juga bisa menyantap makanan lezat, lalu mengenaan gaun dan tuksedo berkilau, menikmati kebahagiaan yang hanya mereka bayangkan.
Pada penampilannya yang tampak lusuh, IU memiliki tindik kecil di bibir bawahnya.
BACA JUGA: Tim Tiara Andini Alami Kekerasan Saat tahun Baru, Kepala Dipukul Hingga Leher Dicekik
Hal ini sebagai kode bahwa IU kemungkinan seorang tuna wicara dan tuna rungu lantaran ia juga berbicara menggunakan bahasa isyarat dengan V.
Sedangkan V diduga mengalami kebutaan pada salah satu matanya. Kekurangan yang dimiliki IU dan V inilah yang diduga sebagai alasan bagi kubus itu untuk mengintai mereka berdua.
Dari sini, terlihat jelas bahwa IU ingin memberitahukan bahwa diskriminasi yang dialami oleh kaum disabilitas masih sering terjadi di dunia nyata.
Gaun pengantin dan tuksedo melambangkan hal yang paling klise dalam cinta. Dalam video musik itu, pasangan kekasih ini menikmati keseharian orang pada umumnya seperti memakai baju bagus, berfoto, bernyanyi, dan bersenang-senang.
Namun, pada akhirnya tubuh mereka menghilang karena diseret ke udara oleh kubus pembunuh itu, dan hanya menyisakan pakaian mereka yang jatuh ke tumpukan baju yang menggunung.
Beberapa mengartikan bahwa mereka bebas terbang menjauh dari segala macam penindasan dan tekanan.
Gaun dan tuksedo yang jatuh dari langit juga menyiratkan pertanyaan apakah bentuk-bentuk yang dianggap bermakna dan penting dalam kenyataan benar-benar menunjukkan hakikat sebenarnya.
(nym)