Empat Remaja di Karawang Diamankan Saat Tawuran

PATROLI: Timsus Ton Badak rutin melaksanakan patroli tiap malam Minggu guna mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
KARAWANG-Upaya tawuran antar kelompok remaja berhasil digagalkan di Jalan Raya Klari, Kabupaten Karawang, Sabtu (9/8) dini hari. Tim Khusus (Timsus) Ton Badak Satpol PP Karawang, yang tengah berpatroli langsung turun tangan membubarkan kerumunan.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 01.15 WIB, tepat di depan sebuah minimarket di wilayah Desa Duren. Petugas yang tiba di lokasi langsung mengamankan empat pemuda yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
“Begitu kami datang, kelompok remaja itu bubar ke berbagai arah. Tapi empat orang berhasil kami tangkap di lokasi,” ujar Kasatpol PP Basuki Rahmat melalui Kasi Opsdal Satpol PP Karawang, Tata Suparta.
Tata menyebutkan, salah satu dari empat pemuda tersebut mengalami luka di bagian kaki. “Ada yang kakinya terluka, kemungkinan akibat benturan saat hendak melarikan diri,” ucapnya.
BACA JUGA: Demokrat Bandung Barat Siapkan Strategi Hadapi Pemilu 2029, Panaskan Mesin Politik Lebih Awal
Sisa kelompok lainnya sempat melarikan diri ke gang-gang sempit di sekitar permukiman warga. “Kami sudah coba sisir, tapi mereka lebih dulu kabur,” tambah Tata.
Setelah diamankan, keempat remaja tersebut langsung dibawa ke Polsek Klari. “Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Menurut Tata, Timsus Ton Badak memang rutin melaksanakan patroli tiap malam Minggu guna mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Sudah jadi agenda tetap, karena malam Minggu sering rawan,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, patroli tidak hanya difokuskan di area perkotaan, tetapi juga menjangkau wilayah pinggiran seperti Klari. “Kita antisipasi sejak dini, supaya tidak meluas atau menimbulkan korban,” ucapnya.
BACA JUGA: DPRD Karawang Godok Raperda Upaya Kesehatan Jiwa
Dari lokasi kejadian, petugas turut menyita barang bukti berupa senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam bentrokan. “Kami temukan celurit yang dibuang tak jauh dari kerumunan,” terang Tata.
Tata mengaku dirinya tetap siaga hingga pagi demi memantau perkembangan situasi di lapangan. “Setiap malam Minggu saya standby di markas, dan baru bisa istirahat setelah kondisi betul-betul aman,” tegasnya.
Ia pun mengajak orang tua dan masyarakat sekitar untuk lebih waspada terhadap aktivitas remaja. “Jangan biarkan anak-anak keluyuran tengah malam tanpa pengawasan. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa,” pungkas Tata.(sis/kbe/ery)