Desa Wisata Edukasi Cisaat Kabupaten Subang Raih Juara III Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional 2024

Desa Wisata Edukasi Cisaat Kabupaten Subang Raih Juara III Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional 2024

Desa Wisata Edukasi Cisaat Kabupaten Subang Raih Juara III Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional 2024

SUBANG-Desa Wisata Edukasi Cisaat di Kabupaten Subang mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara III dalam kategori Desa Wisata Rintisan Tingkat Nasional.

Pencapaian ini diumumkan pada ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 pada Minggu (17/11) malam.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Subang, Ida Erlinda, mengungkapkan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi yang luar biasa dari seluruh elemen di Desa Cisaat. 

Menurut Ida, keberhasilan Desa Cisaat ini menunjukkan konsistensi Kabupaten Subang dalam mencetak desa wisata berprestasi. 

BACA JUGA: Profile Velerina Daniel & Ardianto Wijaya yang Jadi Moderator Debat Capres 2024

“Selama dua tahun berturut-turut, desa wisata di Subang masuk terus dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata tingkat nasional. Di tahun 2023 didapatkan Desa Cibeusi. Kemudian di tahun 2024 didapatkan oleh Desa Wisata Edukasi Cisaat,” ungkapnya.

Ida menjelaskan proses untuk mencapai penghargaan ini tidaklah mudah. Tentunya ini berproses luar biasa, persiapannya, pembinaannya, kemudian yang lebih hebatnya lagi komitmen Kepala Desa dan pengurusnya, pengelola kemudian Pokdarwis, BUMDes, dan masyarakatnya.

"Alhamdulilllah mereka sudah bersinergi dan sudah membuktikan bahwa mereka bener-bener fokus mengmbangkan Desa Wisata," ucapnya.

Ini dimulai Kabupaten Subang mengajukan 22 desa wisata melalui platform jejaring desa wisata yang dikenal dengan J-Desa. Dari total 6.026 desa wisata yang daftar secara nasional, Desa Cisaat berhasil melalui proses kurasi ketat yang melibatkan berbagai indikator penilaian, termasuk regulasi, legalitas, daya tarik, kelembagaan, dan administrasi.

BACA JUGA: Jelang Debat TKN Prabowo-Gibran Kumpulkan Aktivis 98

“Awalnya, Subang berhasil memasukkan lima desa wisata ke dalam 500 besar, yaitu Desa Cibuluh, Kasomalang Kulon, Sukamandi, Cisaat, dan Pasanggrahan. Namun, setelah seleksi tahap berikutnya menjadi 300 besar, hanya tiga desa yang lolos. Yakni Kasomalang Kulon, Sukamandi, dan Cisaat. Seleksi terus berlanjut hingga Desa Cisaat menjadi satu-satunya wakil Subang yang masuk 50 besar,” papar Ida.

Desa Cisaat kemudian mewakili Subang dan Jawa Barat, bersama Desa Wisata Kadu Elang dari Kabupaten Kuningan, dalam ajang ADWI 2024.

"Alhamdulillah Subang diwakili oleh Cisaat, di Jawa Barat itu hanya dua, Kuningan dan Subang, Desa wisata Kadu Elang Kuningan dan Desa Wisata Cisaat Subang. Ini sudah masuk 50 besar sudah jadi Juara dan dapat visitasi dari Mas Menteri yang waktu itu pernah datang ke Desa Cisaat di bulan Juli, itu sebagai reward dari pemerintah pusat terhadap Desa Wisata yang masuk 50 besar tingkat nasional," bebernya.

Kemudian dapat visitasi dari tim juri langsung yang ahli dari basic di bidang Desa Wisata untuk menentukan beberapa kategori diantaranya Kategori daya tarik wisata, Kategori Amenitas, Kategori Aliansi atau lingkungan dan pengelolaan sampah, kategori kelembagaan, juga kategori klasifikasi Desa Wisata.

"Alhamdulillah Subang masuk juara 3 dalam salah satu kategori yaitu kategori rintisan Desa Wisata tingkat nasional lusr biasa pencapaiannya dan ini dapat juara 3," Jelas Ida.

Keberhasilan Desa Cisaat tidak lepas dari inovasi dan fokusnya pada edukasi sebagai daya tarik utama. Ida menjelaskan Desa Cisaat tidak memiliki daya tarik wisata alam yang menonjol. 

Namun, desa ini memanfaatkan potensi masyarakat lokal untuk menciptakan pengalaman edukatif yang menarik, diantaranya ada yang rumahnya di jadikan Home Stay, UMKM-nya dijadikan salah satu atraksi, ada gas dari salah satu kotoran sapi, kemudian pabrik arang yang sudah ekspor keluar negeri, ada juga pembelajaran mengenai pembajakan sawah dan lain-sebagainya.

"Pasarnya itu adalah anak-anak sekolah. Tiap minggu selalu ada sekolah-sekolah yang memang datang k esana secara group minimal 300 orang itu, sehingga bener-bener dirasakan oleh masyarakat kebermanfaatan dari Desa Wisata ini," tambah Ida.


Berita Terkini