7 Kesenian Khas Subang yang Jarang Diketahui tapi Bikin Merinding Saat Ditonton!

7 Kesenian Khas Subang yang Jarang Diketahui tapi Bikin Merinding Saat Ditonton!

7 Kesenian Khas Subang yang Jarang Diketahui tapi Bikin Merinding Saat Ditonton!

Menurut penelitian dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat (2024), Calung Subang adalah salah satu bentuk adaptasi budaya lokal terhadap musik modern tanpa kehilangan akar tradisinya. Ini bukti kalau kesenian khas Subang bisa bertransformasi sesuai zaman, tapi tetap mempertahankan identitas.

 

Tari Rengkong: Simbol Kehidupan Petani Subang

Kesenian khas Subang enggak lepas dari kehidupan masyarakat agraris. Salah satu contohnya adalah Tari Rengkong, yang menggambarkan tradisi gotong-royong para petani dalam mengangkut padi. Tari ini biasanya ditampilkan oleh sekelompok penari perempuan yang membawa rengkong, alat pengangkut hasil panen dari bambu yang diikat di bahu.

Irama yang ditampilkan penuh semangat dan gerakannya menggambarkan kerja keras sekaligus kebersamaan. Tari Rengkong sering jadi pembuka dalam festival budaya dan acara resmi di Subang. Di balik kesederhanaannya, tari ini menyimpan nilai filosofi soal kerja sama dan rasa syukur.

Dalam laman Budaya Kemendikbud (kebudayaan.kemdikbud.go.id), Tari Rengkong dinyatakan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya agraris Indonesia yang terus dikembangkan melalui pelatihan dan regenerasi penari muda di Subang.

 

Gembyung: Iringan Spiritual dari Subang

Enggak semua kesenian itu buat hiburan aja, karena Gembyung dari Subang ini lebih dekat ke nilai-nilai spiritual. Gembyung adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, mirip rebana tapi ukurannya lebih besar. Biasanya dimainkan untuk mengiringi acara keagamaan, seperti peringatan Maulid Nabi, selametan, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Menurut catatan sejarah dari situs Ensiklopedia Sunda (2025), Gembyung berasal dari pengaruh dakwah Islam di Subang pada abad ke-17. Musiknya lembut dan mendayu, menciptakan suasana khidmat dan penuh makna.

Meskipun sekarang penggunaannya mulai berkurang, beberapa komunitas di Subang masih aktif melestarikan Gembyung sebagai bagian dari identitas religius masyarakat lokal.

 

Wayang Golek Subang: Wajah Lokal dalam Dunia Pewayangan

Siapa bilang Wayang Golek cuma eksklusif milik Bandung atau Cirebon? Di Subang, seni wayang ini juga berkembang dengan gaya tersendiri. Wayang Golek Subang punya cerita dan tokoh-tokoh lokal yang disisipkan dalam cerita klasik Mahabharata atau Ramayana, bikin pertunjukannya makin relatable buat warga setempat.

Menurut wawancara dari Komunitas Budaya Sunda Tatar Kalapa (2025), dalang-dalang muda dari Subang sekarang mulai menyisipkan tema-tema kekinian seperti korupsi, lingkungan, dan pendidikan ke dalam lakon wayangnya. Ini jadi bukti bahwa kesenian khas Subang bisa jadi media edukasi yang efektif sekaligus menghibur.

 

Jaipong Subang: Versi Enerjik dengan Sentuhan Lokal

Meski berasal dari Karawang, Tari Jaipong di Subang berkembang jadi versi baru yang lebih enerjik dan punya pola gerak yang khas. Jaipong Subang sering ditampilkan dalam acara pernikahan, festival, hingga pertunjukan seni tingkat sekolah.


Berita Terkini