Kelas Menengah Indonesia Keadaan Nanggung yang Bikin Serba Salah

Kelas Menengah Indonesia Keadaan Nanggung yang Bikin Serba Salah
PASUNDAN EKSPRES- Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia di tahun 2024 mencapai sekitar 280 jutaan jiwa.
Dari angka itu, mayoritas penduduk Indonesia berada di kelas menengah sebuah kelas sosial yang sering dianggap nanggung.
Mereka tidak terlalu kaya untuk menikmati hidup secara berlebihan, tapi juga tidak cukup miskin untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Dalam situasi ini, mereka sering terjebak dalam ketidakpastian ekonomi.
BACA JUGA: Profile Velerina Daniel & Ardianto Wijaya yang Jadi Moderator Debat Capres 2024
Kelas menengah masih bisa memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan tiga kali sehari, meskipun mungkin hanya dengan lauk sederhana seperti kangkung, tahu, atau tempe.
Dari segi pendidikan pun, mereka tidak cukup miskin untuk menerima beasiswa, namun biaya sekolah swasta yang lebih baik mungkin tetap di luar jangkauan.
Jadi, hidup kelas menengah bisa dibilang cukup serba salah punya akses tapi terbatas.
Definisi Kelas Menengah Menurut World Bank
BACA JUGA: Jelang Debat TKN Prabowo-Gibran Kumpulkan Aktivis 98
Menurut World Bank, kelas menengah di Indonesia adalah mereka yang memiliki pengeluaran per bulan sekitar Rp2 juta hingga Rp6 juta per kapita.
Dengan rentang pendapatan tersebut, mereka dianggap memiliki daya beli yang cukup, meskipun tetap ada keterbatasan dalam mengakses fasilitas atau layanan kelas atas.
Jumlah kelas menengah di Indonesia sangat signifikan, yaitu mencapai 66,35% dari total penduduk.
Tidak heran, kelompok ini memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam konsumsi harian.
Faktanya, konsumsi mereka berkontribusi hingga 81,49% dari total konsumsi nasional.
Ini menjadikan mereka sebagai tulang punggung ekonomi, meski dalam kehidupan sehari-hari mereka juga sering kali merasa terjepit.
Middle-Income Trap: Jebakan Kelas Menengah
Indonesia sudah lebih dari 30 tahun terjebak dalam fenomena middle-income trap, di mana negara berada dalam level pendapatan menengah tapi sulit untuk naik menjadi negara berpendapatan tinggi.