5 Dampak Negatif terlalu sering Self Reward: Manjain Diri Sendiri Secukupnya!

5 Dampak Negatif terlalu sering Self Reward: Manjain Diri Sendiri Secukupnya! (Image From: Pexels/Andrea Piacquadio)
PASUNDAN EKSPRES - Self reward atau penghargaan terhadap diri sendiri merupakan salah satu cara populer yang kerap digunakan banyak orang untuk memotivasi diri.
Setelah menyelesaikan tugas berat atau mencapai target tertentu, memberi hadiah pada diri sendiri dianggap sebagai bentuk apresiasi yang layak. Tapi, tahu nggak kamu, kalau terlalu sering melakukan self reward justru bisa berbalik merugikan? Wah, kok bisa?
Dalam konteks psikologis, self reward memang bisa memberikan dorongan semangat, memperbaiki suasana hati, dan menjadi motivasi jangka pendek.
Tapi, jika dilakukan tanpa kendali, aktivitas ini berpotensi membawa dampak negatif, baik terhadap kepribadian maupun kondisi keuangan seseorang. Penasaran efek negatif apa saja yang bisa kita dapatkan dari seringnya melakukan self reward?
BACA JUGA: 5 Amalan Bulan Muharram bagi Wanita Haid: Dapat Meraih Keutamaan Meski Tak Shalat atau Puasa
Dampak Negatif terlalu sering Self Reward
Berikut adalah beberapa efek negatif yang didapat dari seringnya melakukan self reward.
Ketergantungan pada Hadiah Eksternal
Efek pertama yang perlu diwaspadai adalah ketergantungan terhadap hadiah.
BACA JUGA: Kapan Puasa 1 Muharram 2025? Simak Jadwal dan Niatnya di Sini
Ketika seseorang terlalu sering memberikan self reward atas pencapaian-pencapaian kecil atau bahkan aktivitas harian, lama-kelamaan mereka bisa kehilangan motivasi internal.
Semua tindakan akan terasa berat tanpa adanya imbalan eksternal.
Motivasi intrinsik, yakni dorongan dari dalam diri seperti rasa tanggung jawab atau komitmen terhadap tujuan, akan tergantikan oleh motivasi ekstrinsik yang bersifat sementara.
Akibatnya, individu menjadi enggan melakukan sesuatu tanpa adanya hadiah.
Potensi Kecanduan
Ketika self reward dilakukan dalam bentuk konsumsi, seperti makanan manis, belanja, atau hiburan berlebihan, ada risiko kecanduan terhadap rasa senang sesaat.
Tubuh dan pikiran akan terus mencari "dopamin" atau rasa senang yang sama, sehingga seseorang akan cenderung mengulangi perilaku tersebut meski tidak lagi memiliki alasan yang jelas.
Kebiasaan ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan fisik (obesitas, konsumtif) maupun mental (kecemasan, penyesalan).