Bikin Resah, Komunitas Gay Subang di Platform Facebook Capai 4.000 Orang

SUBANG-Belakangan ini publik Subang diramaikan oleh temuan sejumlah grup komunitas gay Subang di platform facebook. Satu diantaranya bahkan memiliki member hampir sebanyak 4000 orang.
Berdasarkan pantaun Pasundan Ekspres grup tersebut sering kali menjadi media untuk membernya dalam mencari pasangan sesama jenis, bahkan hingga menjadi tempat untuk mencari partner berhubungan seksual.
Keberadaan komunitas tersebut sontak membuat publik melontarkan berbagai reaksi. Hal ini dapat dilihat pada salah satu unggahan media mengenai kabar itu.
Banyak dari mereka yang marah dan mengaku resah dengan keeksistensian dari komunitas tersebut di kota mereka.
BACA JUGA: Banyak Orang Terlantar di Lembur Pakuan, Dinas Sosial Subang Kelimpungan Memulangkan
Adapun salah satu warganet, Fajar Arif yang memohon kepada Bupati Subang agar dapat memberikan respon terhadap fenomena tersebut.
"Yang terhormat Bapak Reynaldi, saya yakin dan percaya bapak bisa mengungkap berita ini, kalau benar memang ada mohon kiranya agar diberikan teguran keras, semoga saja Kota Subang selalu terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan," katanya.
Salah satu warganet lainnya Halffi mengungkapkan kekhawatirannya dengan fenomena tersebut. Sebab, dirinya mengaku bahwa memiliki sejumlah teman gay yang meninggal akibat HIV.
"HIV di Subang itu nyata, temanku 3 kaum LGBT sudah meninggal," katanya.
BACA JUGA: Duit Pajak Kendaraan dari Subang Sudah Terkumpul Rp58,6 Miliar
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, pria gay dan biseksual, 17 kali lebih mungkin terkena Infeksi menular seksual (IMS) dibandingkan pria heteroseksual. Sebab, homoseksual atau biseksual cenderung berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
Sementara itu, Ketua Tim P2PM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, M. Yudi Kohrudin, pada kegiatan HIV/AIDS Awareness Event 2025 yang digelar di halaman Kantor Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, pada Kamis (19/06/2025) lalu menyampaikan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, diketahui pada tahun 2024 terdapat 113 kasus HIV baru di Subang, dan 81 orang diantaranya telah menjalani pengobatan antiretroviral (ARV).
Jika ditotalkan ODHA di Kabupaten Subang hingga kini diperkirakan sudah berada di angka 3.700 orang. Hal ini juga sekaligus membuat permasalahan ini menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Daerah Subang di lini kesehatan.
Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah Subang tentu perlu juga dapat cepat merespon terhadap adanya komunitas tersebut dalam upaya menekan angka kasus HIV di Subang.(fsh/ysp)