Mengenal Toleat, Alat Musik Khas Subang yang Mirip Suling

Mengenal Toleat, Alat Musik Khas Subang (foto: kotasubang.com)
PASUNDAN EKSPRES - Ada salah satu kesenian asal Subang yang merupakan alat musik tiup yang mirip dengan suling bernama Toleat.
Toleat merupakan alat musik tradisional khas Subang yang terbuat dari bambu sebagai sarana hiburan di masa lalu yang memiliki bentuk dan tampilan mirip suling.
Adapun sejarah ditemukannya alat musik tiup ini oleh salah satu masyarakat agraris di daerah Sukamandi Kec. Pamanukan bernama Parman atau dikenal Mang Parman.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tiara berjudul "Pertunjukan Toleat Oleh Grup Kesenian Toleatter di Kabupaten Subang", Toleat memiliki dua arti berbeda.
BACA JUGA: Geliat Bisnis Agro Ayam di Subang, Solusi Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan
Pertama, toleat memiliki arti torotot yang merupakan karakter suara pada permainan anak gembala yakni empet-empetan dan ole-olean.
Kedua, menurut Mang Parman, toleat muncul ketika alat musik tersebut dimainkan dan bertemu dengan seseorang berkebangsaan Cina kemudian mengatakan "ko eat" yang suaranya dihasilkan dari alat musik tersebut.
Di masa lalu, Toleat adalah musik kalangenan yang berkembang di lingkungan pesawahan atau kebun dan dijadikan permainan anak gembala di daerah Pantura Kabupaten Subang.
Terbentuknya Toleat terinspirasi dari Empet-empetan, yaitu alat musik tiup yang dimainkan oleh anak gembala yang terbuat dari jerami padi yang telah dipanen.
BACA JUGA: Harga Sejumlah Komoditas Pangan Naik di Subang, Dampak Aksi Tolak ODOL
Ketika musim panen tiba, mereka akan membuat Empet-empetan dari potongan batang padi dari sisa panen di sawah.
Mereka juga membuat Ole-olean yang terbuat dari pelepah pohon pepaya dan daun kelapa sebagai alat hiburan pribadi.
Lebih lanjut, Toleat mengalami perkembangan yang dilihat dari bentuk dan tampilan yang lebih kuat dengan menggunakan bahan congo awi (ujung bambu).
Hal ini karena bahan untuk membuat Empet-empetan dan Ole-olean mudah rusak dan cepat layu sehingga Parman mengembangkan Toleat dengan menggunakan bahan yang lebih kuat dan tahan lama.
Kemudian, Toleat dibuat dari bambu tamiang dan diberi lubang, seperti suling sehingga menghasilkan banyak nada.
Kendati toleat memiliki kemiripan dengan suling dilihat dari bentuk dan tampilannya, ternyata Toleat memiliki beberapa perbedaan.
Toleat memiliki 8 buah lubang bunyi, di mana satu lubang di bagian bawah dan 7 lubang di bagian atas dengan laras salendro.
Selain itu, pada toleat terdapat peniup atau disebut letah yang terbuat dari kayu pohon berenuk.