Serangan Hama Tikus, Petani di Subang Diminta Waspada, Kurangi Produksi Padi

Serangan Hama Tikus, Petani di Subang Diminta Waspada, Kurangi Produksi Padi

Nampak sebuah area sawah yang tanamannya rusak oleh hama tikus, petani diminta waspada dan tanggulangi secepat mungkin.(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Musim tanam keduan  2025 ini, intensitas serangan hama tikus semakin merajalela menyerang tanaman padi di wilayah Kecamatan Pagaden Barat.

Intensitas serangan hama tikus pada tanaman padi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dan mengurangi produksi padi.

Kepala UPTD  Pertanian Kecamatan Pagaden H.Rahmat mengatakan, hama tikus  merupakan hama utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi, terutama di dataran rendah berpola tanam intensif.

Hama tikus dapat merusak hingga 80% tanaman padi pada satu petak dalam satu malam (1 hari).

BACA JUGA: Bawa 50 Paket Sabu, Warga Pagaden Dibekuk Satuan Reserse Narkoba Polres Subang

"Saat ini hama tikus mulai menyerang beberapa area di wilayah  kecamatan Pagaden Barat dan menjadi ancaman yang nyata bagi petani sehingga akan berpotensi mengurangi produksi dan produktivitas tanaman padi," ujar H.Rahmat.

Ia menjelaskan, untuk itu dibutuhkan kombinasi perlakuan meliputi penggunaan alat-alat pengendalian hayati dan kimiawi (pestisida, rodentisida) yang meliputi kebersihan. Hal itu agar dapat mengendalikan hama tikus yang ada di pesawahan atau lahan pertanian.

"Pengendalian hama tikus harus dilakukan sejak dari dini, secara berkelanjutan dan serentak. Karena keberadaan hama tikus terkait dengan tempat tinggal (tempat berkembang biak) dan sumber makanan," tuturnya.

H.Rahmat juga menyampaikan pihaknya telah berusaha memberikan penyuluhan kepada para petani tentang cara-cara pengendalian hama tikus yang efektif.

BACA JUGA: Bulog Subang Raih Predikat Pengadaan Beras Tertinggi se-Jawa Barat

Selain itu, dia juga mengajak kepada seluruh para petani untuk berpartisipasi dalam upaya pengendalian hama tikus secara bersama-sama. "Kita minta petani waspadai serangan hama tikus ini,  secepat mungkin tanggulangi agar populasinya tidak meluas," pungkasnya.(dan/sep)


Berita Terkini