Kisah Sukses Heri, Owner Vax Wijaya Barbershop yang Kini Miliki Sembilan Cabang

SUKSES: Owner dari Vax Wijaya Barbershop, Heri Herdianto sukses mengembangkan bisnis barbershop hingga memiliki 9 cabang. Muhammad Faishal/ Pasundan Ekspres
SUBANG-Menemukan hingga mengembangkan sebuah bisnis yang baik bukanlah perkara mudah. Kesuksesan dari sebuah bisnis dapat diraih jika dapat belajar dari berbagai pengalaman dan kegagalan yang didapatkan.
Hal inilah yang rasakan oleh Owner dari Vax Wijaya Barbershop, Heri Herdianto. Sebelum dirinya memiliki 9 cabang barbershop di berbagai wilayah di Subang, dirinya sempat menemui kebingungan ketika menentukan bisnis apa yang yang indin dijalani
"Sebelum menjalankan bisnis barbershop ini, saya sudah coba beberapa model bisnis mulai dari clothing, kedai angkringan, jual beli motor bekas, dan lainnya tapi tidak bertahan lama," ucapnya kepada Pasundan Ekspres di sela-sela pembukaan cabang Vax Wijaya Barbershop di Pamanukan, pada Kamis (31/7/2025).
Dengan latar belakang marketing yang dimilikinya, ia pun mencari model bisnis yang dibutuhkan setiap orang, bisa bertahan lama, serta tidak terlalu terpengaruh fluktuasi market dan inflasi.
BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Jogging di Subang, Ada CFD Lho di Hari Minggu
Dari sanalah Heri mulai terpikirkan ide model bisnis pangkas rambut pria yang berbeda pada saat itu.
"Saya ingat dulu biasanya pria potong rambut di tempat pangkas rambut biasa seperti Asgar, karena dulu belum ada konsep barbershop. Kalau mau nyaman harus ke salon, tetapi kan salon identik dengan perempuan," ucapnya.
Menurutnya, jasa pangkas rambut akan selalu dibutuhkan oleh semua orang selama mereka masih memiliki rambut. Hal inilah yang menjadi sebuah potensi baginya.
Heri pun kemudian memulai usaha pangkas rambut pertamanya pada tahun 2016 di Kalijati dengan nama Vax Wijaya. Tempat pangkas rambut itu dilengkapi dengan AC, dan free wifi yang membuatnya berbeda dari tempat pangkas rambut lainnya saat itu di Subang.
BACA JUGA: 3 Tempat Wisata Sejuk di Subang yang Wajib Dikunjungi
"Waktu itu belum masih tempat pangkas, belum berkonsep barbershop. Tapi fasilitas yang lebih nyaman ternyata membuat pelanggan tertarik," ucapnya.
Bisnis itu pun lama kelamaan semakin besar dan bertransformasi menjadi barbershop dengam berbagai treatment lainnya seperti yang dikenali saat ini.
Dalam mengembangkan bisnisnya itu, Heri mengaku bahwa jalannya tidak semulus itu dan menemui banyak kendala dan tantangan.
Pada bisnis jasa ini, ia mengatakan tantangan yang biasanya dihadapi adalah masalah sumber daya manusia yang akhirnya berpengaruh terhadap pelayanan.
"Di 3 tahun awal pada saat belum memiliki sistem seperti sekarang, masalah yang sering terjadi adalah masalah SDM. Entah dicurangi dan ditinggal capsternya (tukang pangkas), uang dicuri kasir, dan lainnya," ucapnya.
Setelah ia belajar dari pengalaman tersebut sekaligus terus berinovasi akhirnya bisnis barbershopnya pun berkembang sdcara konsisten dan telah memiliki banyak cabang di Kabupaten Subang.
Ditanya mengenai keuntungan yang didapatkannya, Heri mengungkapkan ia bisa memperoleh puluhan juta dari setiap cabang per bulannya.
"Gross revenuenya setiap cabang yang sudah settle dari Rp40 juta sampai Rp50 juta perbulan, sedangkan cabang baru bisa dari Rp25 juta sampai Rp30 juta per bulan," ucapnya.(fsh/ysp)