Adu Ketangkasan Domba Garut jadi Magnet Wisata Budaya di Subang

Ratusan warga dari berbagai daerah memadati area arena lomba Seni Adu Ketangkasan Domba Garut, Minggu (25/5).(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)
SUBANG-Suasana meriah mewarnai Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, ketika ratusan warga dari berbagai daerah memadati area arena lomba Seni Adu Ketangkasan Domba Garut, Minggu (25/5).
Acara yang digelar ini, menjadi daya tarik budaya dan hiburan tersendiri, baik bagi peternak domba, pegiat seni tradisional, maupun masyarakat umum.
Warga tampak antusias menyaksikan satu per satu pertandingan yang mempertontonkan ketangkasan dan keindahan domba Garut dalam tradisi khas tatar Sunda tersebut.
Tak hanya warga Subang, pengunjung juga datang dari Sumedang, Bandung, Garut, hingga Purwakarta untuk ikut serta maupun sekadar menikmati tontonan unik ini.
BACA JUGA: DKUPP Subang Bakal Inten Sosialisasikan Koperasi Merah Putih
Rudianto, warga Desa Tambakan, Subang, mengaku sengaja datang bersama keluarganya sejak pagi untuk menyaksikan lomba yang dianggap sebagai hiburan rakyat dan warisan budaya Sunda.
"Seru pisan, saya dari kecil suka lihat domba ketangkasan. Sekarang bawa anak-anak supaya mereka juga tahu tradisi leluhur urang Sunda. Ini bukan sekadar adu domba, tapi seni dan budaya," kata Rudianto sambil menunjuk ke arah arena.
Sementara itu, Meli, seorang peserta sekaligus peternak domba asal Sumedang, menyatakan dirinya rutin mengikuti lomba ketangkasan seperti ini karena menjadi ajang adu gengsi antarpeternak sekaligus tempat silaturahmi.
"Domba saya sudah ikut beberapa kali lomba. Kami rawat khusus dari kecil, mulai dari asupan makanan, latihan gerak, sampai perawatan bulunya. Kalau menang, bukan hanya bangga, tapi harga dombanya bisa naik," ujar Meli.
BACA JUGA: Polisi Bekuk Komplotan Spesialis Pembobol ATM di Subang, Gasak Rp200 Juta Usai Las Mesin ATM
Ia menambahkan ajang ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga berdampak ekonomi bagi para peternak dan pelaku UMKM lokal yang ikut meramaikan kegiatan tersebut.
Selain lomba, di sekitar area juga digelar bazar kuliner, jajanan khas Sunda, dan produk kerajinan lokal. Warung-warung dadakan dan lapak pedagang tumpah ruah di pinggir lapangan desa, menciptakan suasana seperti pasar rakyat yang ramai.
Salah satu panitia Asep, mengatakan ajang ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya lokal sekaligus untuk mendorong sektor wisata dan ekonomi masyarakat desa.
"Kami ingin membuktikan desa bisa punya daya tarik wisata budaya. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun dan selalu ramai. Semakin ke sini, peminatnya makin banyak, bahkan peserta dari luar daerah mulai berdatangan," jelas Asep.
Ia juga menekankan panitia telah berkoordinasi dengan aparat desa dan pihak keamanan untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Termasuk memastikan hewan-hewan yang tampil mendapatkan perlakuan baik dan sesuai standar ketangkasan, bukan kekerasan.
Salah satu warga Desa Cupunagara, Dadan Suherman, mengaku bangga melihat antusiasme masyarakat dan peserta.
Ia berharap ke depan lomba seni ketangkasan ini bisa menjadi agenda tahunan berskala lebih besar dan menarik wisatawan dari luar Subang.