Jembatan Sukahurip di Cijambe Layak Lintas, Mampu Menahan Bobot Hingga 8 Ton

LAYAK LINTAS: Jembatan Sukahurip Desa Sukahurip Kecamatan Cijambe mampu menahan bobot hingga 8 ton lebih. ZAENAL ABIDIN/PASUNDAN EKSPRES
SUBANG-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Subang menyatakan, jembatan penghubung Desa Sukahurip – Bantarsari Kecamatan Cijambe yang membentang di atas Sungai Cilamatan, aman untuk dilintasi kendaraan berat.
Kekuatan jembatan tersebut mampu menahan beban kendaraan berat, dengan tonase maksimal 8 ton, karena konstruksinya cukup kokoh dan kuat sesuai struktur besi dan cor beton nya.
Kepala Bidang (Kabid) Jembatan Dinas PUPR Subang, Ida Nursanti didampingi didampingi JF Jalan dan Jembatan Ade Riswanto mengatakan, Jembatan Sukahurip Cijambe itu rusak akibat terdampak banjir bandang pada akhir 2023 lalu.
Saat itu, Dinas PUPR melalui Bidang Jembatan mengusulkan anggaran Rp 4 miliar untuk memerbaiki jembatan tersebut. Namun, hanya disetujui Rp 900 jutaan, dan anggaran inipun bersumber dari dana tak terduga (BTT) tahun 2024 mengingat kerusakan jembatan itu akibat bencana.
BACA JUGA: Hasil Survei LSI Denny JA , 83,6 Persen Warga Purwakarta Puas dengan Kinerja Bupati Om Zein
Saat itu warga meminta pihak Pemkab untuk segera memperbaikinya lantaran dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dua desa Sukahurip dan Bantarsari.
Dengan keterbatasan anggaran yang hanya Rp900 jutaan itu, akhirnya pihak dinas menggunakan kembali besi lama dari konstruksi jembatan itu.
“Dalam RAB-nya memang pakai besi lama, karena kondisi anggaran yang terbatas. Tapi untuk yang konstruksi tambahan, itu pakai besi baru yang dari anggaran Rp 900 juta itu,” tuturnya.
Meski pakai besi lama, pihaknya menjamin kelayakan konstruksi jembatan tersebut. Di mana mampu menahan beban tonase hingga 8 ton saat dilintasi oleh kendaraan berat.
BACA JUGA: 94 Laki-laki Penyuka Sesama Jenis di Subang Terkena HIV, Komisi IV DPRD: Ini Adalah Alarm
“Setelah dibuat perhitungan struktur, jembatan dengan konstruksi besi lama ini bisa dilewati beban maksimal 8 ton,” jelasnya.
Bahkan, menurutnya, setelah melakukan kajian akademis oleh Unsub, jembatan itu masih memungkinkan ditingkatkan ketahanannya hingga bisa dilewati beban maksimal 10 ton dengan cara menambah pondasi baru.
“Kita akan perkuat jembatan itu dengan pondasi baru, sehingga bisa dilintasi maksimal 10 ton, ini berdasarkan hasil kajian akademisi Unsub,” tukasnya.
Yayan (43), warga Desa Sukahurip mengungkapkan, rasa syukurnya atas rampungnya perbaikan jembatan tersebut. Ia menyebutkan, akses warga kini kembali lancar, terutama bagi anak-anak sekolah dan para petani yang rutin melewati jalur tersebut setiap hari.
"Sekarang sudah bisa dipakai lagi, alhamdulillah. Kami sangat terbantu, apalagi sebelumnya harus mutar jauh kalau mau ke pasar atau sekolah," ujar Yayan saat ditemui Pasundan Ekspres, di sekitar lokasi jembatan, Rabu (10/7/2025).
Respon serupa juga datang dari Rizwan, warga lainnya yang menyampaikan bahwa secara umum jembatan kini sudah aman dilalui. Namun ia juga mencatat adanya beberapa retakan kecil pada bagian struktur jembatan yang sempat membuat warga waspada.
"Memang ada beberapa retakan, tapi tidak terlalu serius. Masih aman untuk dilalui, asal jangan kendaraan besar seperti truk atau mobil berat," tutur Rizwan.
Dia menegaskan, jembatan tersebut sebaiknya tidak digunakan oleh kendaraan roda empat dengan muatan berlebih. Hal ini untuk mencegah potensi kerusakan lebih lanjut mengingat struktur jembatan belum sepenuhnya diperkuat untuk beban berat.(dan/ysp)