6 Dampak memiliki Bos yang Toxic: Lingkungan Kerja jadi Gak Sehat

6 Dampak memiliki Bos yang Toxic: Lingkungan Kerja jadi Gak Sehat (Image From: Pexels/Yan Krukau)
Tingkat turnover atau pergantian karyawan yang tinggi merupakan indikator penting yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan mungkin mengalami masalah internal, termasuk dalam hal kepemimpinan.
Karyawan tidak akan betah bekerja di lingkungan yang penuh tekanan dan tidak suportif. Mereka cenderung mencari tempat kerja lain yang lebih sehat dan menghargai kontribusinya.
Dalam banyak kasus, alasan utama karyawan mengundurkan diri bukan karena gaji yang rendah, melainkan karena ketidaknyamanan dalam hubungan kerja, terutama dengan atasan langsung.
Dampak dari tingginya turnover:
- Perusahaan kehilangan talenta berpengalaman
- Membengkaknya biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru
- Menurunnya produktivitas tim karena adaptasi karyawan baru membutuhkan waktu
- Reputasi perusahaan tercoreng karena ulasan negatif dari mantan karyawan di situs karier seperti Glassdoor atau Jobstreet
3. Turunnya Produktivitas dan Kinerja Tim
Atasan yang toxic cenderung gagal dalam membangun kerja sama tim yang harmonis. Alih-alih mendengarkan masukan atau memberikan motivasi, mereka lebih fokus pada kontrol yang ketat dan pencapaian target semata, tanpa memedulikan kondisi emosional anggota timnya.
Gaya kepemimpinan seperti ini membuat karyawan merasa tertekan, tidak dihargai, dan akhirnya menjadi tidak semangat bekerja.
Mereka bisa menjadi pasif, enggan menyampaikan ide, atau bahkan melakukan pekerjaan hanya sebatas menyelesaikan tugas, bukan karena keinginan berkontribusi.
Akibatnya, produktivitas menurun drastis dan kualitas pekerjaan tidak optimal. Tim pun bisa mengalami disfungsi, seperti munculnya konflik internal, rendahnya kolaborasi, hingga gagalnya pencapaian target perusahaan.
4. Merusak Reputasi Perusahaan
Bos yang toxic bukan hanya memberi dampak negatif terhadap karyawan, tetapi juga dapat merusak citra dan reputasi perusahaan secara luas.
Hal ini disebabkan oleh kemungkinan munculnya testimoni atau ulasan negatif yang diberikan oleh mantan karyawan di berbagai platform publik.
Ulasan tersebut mudah ditemukan oleh para pencari kerja, pelanggan, atau mitra bisnis. Ketika nama perusahaan dikaitkan dengan lingkungan kerja yang tidak sehat, hal ini dapat menurunkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan.
Beberapa dampak reputasional lainnya meliputi:
- Menurunnya minat pelamar kerja berkualitas
- Citra negatif di mata publik atau media
- Berkurangnya loyalitas pelanggan
- Sulit menjalin kerja sama dengan mitra bisnis potensial