Puluhan Pabrik Akan Segera Dibangun di Subang

PABRIK BARU: PT Xinfung Industry Indonesia meresmikan pembangunan pabrik barunya di kawasan industri Subang Smartpolitan pada hari ini, Rabu 30 April 2025. Cindy Desita/Pasundan Ekspres
SUBANG-Pembangunan pabrik pada empat kawasan industri di Subang kian masif. Empat kawasan industri tersebut antara lain Subang Smartpolitan, Taifa Industrial Park, Intijaya dan Comarindo Pratama. Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Subang, tercatat puluhan perusahaan telah menempati lahan industri yang tersebar di empat kawasan industri tersebut.
Salah satu yang terbesar adalah kawasan Subang Smartpolitan seluas 2.717 hektare. Di kawasan ini, sejumlah perusahaan seperti PT BYD Auto Indonesia (108 ha), PT Kids Play Indonesia, PT Vision Electronics Technology, hingga PT Sanwa Musen Indonesia telah mulai membangun pabrik mereka.
Tak kalah strategis, di Taifa Industrial Park (108 ha), investor asal Taiwan juga mengembangkan pabrik-pabrik seperti PT Meiloon Technology Indonesia, PT Mega Dunia Konstryuksindo, dan PT Good Excess. Seluruh perusahaan ini berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), yang menunjukkan kuatnya ketertarikan investor global terhadap Subang.
Sementara itu, kawasan Intijaya Subang Industri seluas 225 hektare kini dihuni oleh kombinasi perusahaan PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), seperti PT Yunfeng Indonesia, PT EnviroMate Technology International, dan PT Gosaka Ariya Sentosa.
BACA JUGA: Dua Tersangka Dugaan Korupsi Pasar Kalijati Segera Disidang
Kawasan industri PT Comarindo Pratama juga mengalami perkembangan pesat. Sejumlah nama besar seperti PT Unilever Indonesia, PT Pupuk Indonesia, dan PT Bekau Wire Indonesia telah mulai menempati lahan dan mempersiapkan operasional pabriknya.
Selain empat kawasan industri tersebut, ada satu lagi yakni Wahana Semesta Patimban. Saat ini belum ada pembangunan di kawasan industri Wahana Semesta Patimban tersebut. Saat ini masih proses penataan kawasan.
Kepala DPMPTSP Subang Dikdik Solihin menyampaikan, saat ini pembangunan pabrik-pabrik di kawasan tersebut sebagian besar telah memasuki tahapan perizinan dan persiapan fisik.
“Banyak dari mereka sedang dalam progres izin, mulai dari BPN, PKKPR, sampai DLH dan Cipta Karya. Setelah retribusi dibayar dan SKRD keluar, barulah terbit PBG-nya,” jelas Dikdik kepada Pasundan Ekspres di ruang kerjanya, pada Senin (28/7/2025).
BACA JUGA: 8 Ton Surat Suara Bekas di KPU Subang Dicuri
Ia menambahkan, kemudahan perizinan serta dukungan infrastruktur dari kawasan menjadi daya tarik utama bagi para investor. “Industri sekarang diarahkan untuk berada dalam kawasan karena jauh lebih efisien. Proses perizinan juga dibantu langsung oleh pengelola kawasan,” katanya.
Terkait realisasi investasi, hingga triwulan I tahun 2025, DPMPTSP Subang telah membukukan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun.
“Target dari Provinsi Jawa Barat tahun ini sebesar Rp10,5 triliun, dan kami optimistis akan tercapai, bahkan terlampaui. Tahun lalu target Rp7 triliun saja realisasinya mencapai Rp9,2 triliun,” ujar Dikdik.
Optimisme itu juga ditopang oleh masuknya industri besar seperti BYD, produsen kendaraan listrik asal China, yang membangun fasilitas di atas lahan 108 hektare di Smartpolitan.
Keberadaan BYD menurut Dikdik diyakini akan menarik industri pendukung lainnya untuk berinvestasi di Subang.
“Subang ini semakin dilirik. Apalagi dengan kawasan Wahana yang saat ini sedang dalam tahap perataan lahan, ke depan pasti akan ada gelombang baru investasi yang masuk,” pungkasnya.