Puluhan Pabrik Akan Segera Dibangun di Subang

PABRIK BARU: PT Xinfung Industry Indonesia meresmikan pembangunan pabrik barunya di kawasan industri Subang Smartpolitan pada hari ini, Rabu 30 April 2025. Cindy Desita/Pasundan Ekspres
Sementara itu, DPRD Subang mendorong percepatan pembangunan pabrik di kawasan industri. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Subang, Viqri Wijaya menekankan pentingnya sinergi antar pihak untuk mempercepat proses perizinan, memberantas praktik premanisme di sekitar kawasan industri, serta memastikan masyarakat Subang mendapat manfaat langsung dari pembangunan tersebut.
“Subang ini punya potensi industri besar, tapi yang perlu kita dorong adalah bagaimana pembangunan kawasan industri ini benar-benar menyerap tenaga kerja lokal secara maksimal,” ujar Viqri saat diwawancara Pasundan Ekspres, belum lama ini.
DPRD Subang, kata Viqri, juga sedang membahas regulasi yang akan mendorong optimalisasi kawasan industri yang sudah ada, tanpa harus terus membuka lahan baru yang dapat merusak lingkungan, terutama lahan pertanian dan perkebunan.
“Kita harus lebih bijak. Jangan semua lahan dijadikan kawasan industri. Kita dorong agar industri yang sudah ada bisa berkembang dulu. Pendekatannya harus lebih manusiawi, tidak merusak ekosistem pertanian,” katanya.
Viqri mengajak seluruh masyarakat Subang untuk bersiap diri menghadapi era industrialisasi. Ia berharap masyarakat terus meningkatkan kemampuan dan daya saing agar bisa terlibat aktif dalam pembangunan.
“Pesan saya, mari kita perbaiki diri dan kemampuan. Kita harus siap bersaing dan jangan sampai hanya jadi penonton di rumah sendiri,” pungkasnya.
DPRD meminta Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Subang untuk aktif menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Viqri menegaskan, lulusan sekolah dan tenaga kerja lokal harus dilatih sesuai kebutuhan industri agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.
“Disdik harus menyiapkan lulusan terbaik, dan Disnaker harus menggencarkan pelatihan yang dibutuhkan industri. Ini supaya warga kita tidak jadi penonton di kampung sendiri,” ujarnya. (cdp/ysp)u lalu.