Ria Triana Menyalakan Obor Literasi dari Subang untuk Indonesia

Ria Triana Menyalakan Obor Literasi dari Subang untuk Indonesia

Ria Triana, S.Pd., Gr., seorang guru Bahasa Inggris, pegiat literasi, dan penggerak pendidikan yang berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. HADI MARTADINATA/PASUNDAN EKSPRES.

Literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi tentang bagaimana memahami dunia dan mengubahnya menjadi lebih baik. Begitulah semangat yang dihidupi oleh Ria Triana, S.Pd., Gr., seorang guru Bahasa Inggris, pegiat literasi, dan penggerak pendidikan yang berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Lahir di Subang pada 7 April 1986, Ria telah menjadi simbol inspirasi bagi dunia pendidikan, khususnya dalam upaya memperkuat budaya literasi dan numerasi di sekolah dan masyarakat.

Ria tak pernah menyangka mimpinya menjadi guru akan benar-benar terwujud. Masa kecilnya hanya dihiasi angan-angan sederhana, namun dorongan untuk terus belajar dan berbagi membuatnya terus menapaki tangga perubahan. 

Ia mengawali karier sebagai guru honorer di SD selama 10 tahun, hingga akhirnya menjadi guru PNS di SMP dan Sekarang ia menjadi guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cisalak. 

BACA JUGA: Anak Korban Kekerasan Masih Trauma, Bupati Purwakarta Pastikan Penanganan Medis dan Psikologis

Bagi Ria, menjadi guru bukan sekadar mengajar di kelas. Ia melihat profesi ini sebagai jalan pengabdian yang luas, yang tak terbatas pada kurikulum, tetapi juga mencakup pembangunan karakter, pemikiran kritis, dan tanggung jawab sosial anak didiknya.

Seiring waktu, Ria aktif mencari berbagai pelatihan dan komunitas yang mendukung pengembangan profesionalisme guru. Ia percaya bahwa guru yang baik adalah guru yang terus belajar. Komitmennya itu mengantarkan Ria ke berbagai prestasi dan peran strategis di tingkat daerah hingga nasional.

Rekam jejak Ria dipenuhi deretan prestasi yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga memberikan dampak luas. Ia adalah guru penggerak angkatan ke-3, pengajar praktik angkatan ke-9, dan fasilitator pembelajaran mendalam. 

Tak berhenti di situ, ia juga nara sumber praktik baik BBGP Jabar, validator aksi nyata Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan PIC E-Kinerja PMM.

BACA JUGA: DPRD Subang Dorong Penataan Kawasan Kolong Flyover Pamanukan

Kemampuannya memadukan gagasan dan praktik lapangan mengantarkannya menjadi Juara 3 PNS Berprestasi kategori Inspiratif Kabupaten Subang tahun 2024. 

Ia juga menjadi Fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), penulis cerpen terbaik TALENTA 2024, hingga editor buku dan penulis bunga rampai praktik baik BBGP Jabar pada 2023. Ria pun menyandang predikat sebagai Guru Literat Kabupaten Subang, juara 2 Guru Inobel Kabupaten Subang 2022, Fasilitator daerah 2022, Penulis KTI HGN 2022, dan Master trainer orbit guru merdeka. 

“Setiap capaian bukan untuk dikagumi, tapi untuk menginspirasi lebih banyak orang agar ikut bergerak bersama,” ujar Ria dengan rendah hati.

Rentetan pencapaian ini bukanlah hal yang mudah. Di baliknya terdapat konsistensi, kerja keras, dan keberanian untuk terus berinovasi. Bagi Ria, setiap prestasi bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan momentum untuk membawa lebih banyak perubahan positif di dunia pendidikan.

Salah satu inisiatif paling menonjol dan berdampak besar yang diprakarsai oleh Ria adalah Program Pelita Karya. 

Program ini dirancang untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi dan numerasi siswa, sekaligus menanggapi tantangan zaman seperti maraknya kasus investasi bodong, pinjaman online ilegal, hingga judi online yang berakar pada rendahnya literasi informasi masyarakat.

Pelita Karya lahir dari kegelisahan Ria terhadap kondisi pendidikan dan masyarakat yang minim kemampuan berpikir kritis. 

Ia melihat keterbatasan literasi bukan hanya berdampak pada akademik siswa, tetapi juga membuat masyarakat rentan terhadap berbagai bentuk penipuan dan manipulasi informasi.


Berita Terkini