Di Legonkulon Pemerintah dan Warga Kompak Bersama Bersihkan Sungai Cigadung

Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Legonkulon, Ida Erlinda, SE, M.Si. Pimpin langsung Serentak Bersihkan Lingkungan Urang (SERBU) bersama Yayasan Lingkungan Nusantara Indah (YLNI) serta perangkat lainnya, Kamis (10/7/2025). Zaenal Abidin/ Pasundan Ekspres
SUBANG-Dalam semangat kolaborasi membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik, Pemerintah Kecamatan Legonkulon bersama Yayasan Lingkungan Nusantara Indah (YLNI) menggelar aksi nyata bertajuk Serentak Bersihkan Lingkungan Urang (SERBU) Kamis, (10/7/2025).
Kegiatan SERBU ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai sebagai sumber kehidupan dan penopang ekosistem lokal.
Aksi yang dilaksanakan di bantaran Sungai Cigadung, Desa Karang Mulya, dipimpin langsung oleh Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Legonkulon, Ida Erlinda, SE, M.Si.
Ia didampingi oleh Kasie Kesejahteraan Sosial, Didin Rohidin, SP, dan Kasie Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), H. Avian Handoko, SE, serta beberapa staf Kecamatan Legonkulon.
BACA JUGA: 15 Ribu Warga Subang Siap Terima Bantuan Pangan, Ketepatan Sasaran Jadi Prioritas
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan kelembagaan, di antaranya YLNI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Koramil, Polsek, BBWS, PJT II Citarum, aparatur desa, komunitas Ema-Ema Rempong, serta masyarakat umum.
Mereka bersama-sama memungut sampah, membersihkan sedimentasi sungai, dan melakukan edukasi ringan tentang pentingnya menjaga ekosistem sungai.
Menurut Ida Erlinda, aksi ini bukan sekadar bersih-bersih, melainkan bagian dari gerakan edukatif untuk menanamkan tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan.
“Kami berharap ini menjadi awal gerakan yang terus berlanjut dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya kepada Pasundan Ekspres.
BACA JUGA: Wabup Subang Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kloter 26 KJT: "Berangkat Utuh, Pulang Pun Utuh"
Sungai Cigadung yang melintasi Desa Karang Mulya dan sejumlah desa lainnya hingga bermuara ke Laut Utara sering terdampak pencemaran akibat aktivitas domestik warga.
Kondisi ini mendorong berbagai pihak untuk bersatu dalam upaya mengembalikan fungsi sungai agar tetap lestari dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan kelancaran aliran sungai, mencegah banjir, serta mengurangi risiko pencemaran air yang berdampak pada kesehatan warga," ucapnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat dan lembaga dalam pelestarian lingkungan.
Aksi ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, LSM, dan komunitas lokal dalam menciptakan gerakan lingkungan berbasis masyarakat.
Ida Erlinda berharap, ke depan kegiatan seperti ini dapat mendorong kesadaran warga agar tidak membuang sampah ke sungai dan terus menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan, serta ingin menjadikan Legon kulon kedepan menjadi kecamatan yang bersih dan bisa menjadi kawasan wisata konservasi hingga bahari berbasis blue economic.
“Lingkungan yang bersih adalah cermin dari masyarakat yang sehat dan peduli. Mari jadikan SERBU ini sebagai gerakan bersama yang berkelanjutan,” pungkasnya.(znl)