SUBANG-Menjabat sebagai Kasatlantas Polres Subang selama delapan bulan bukanlah waktu yang singkat bagi AKP Sudirianto. Dalam periode itu, ia tidak hanya menjalankan tugas, tapi juga mengukir cerita tentang tantangan, keberhasilan, dan dedikasi yang tak kenal lelah demi terciptanya ketertiban berlalu lintas di Kabupaten Subang.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi AKP Sudirianto sejak awal menjabat adalah penertiban truk yang kerap melanggar jam operasional dan tidak menggunakan penutup terpal. "Awalnya memang sulit. Banyak pengemudi yang masih bandel, tidak mematuhi aturan. Tapi lewat pendekatan persuasif dan penegakan hukum yang konsisten, kini mulai terlihat perubahan. Mereka lebih tertib," ujarnya.
Kesadaran berlalu lintas, menurutnya, tidak bisa tumbuh secara instan. Oleh karena itu, ia aktif menggalakkan edukasi lalu lintas sejak dini, mulai dari lingkungan pendidikan hingga masyarakat luas.
Ia percaya, perubahan pola pikir masyarakat akan lebih efektif jika ditanamkan sejak usia muda. Momen penting lainnya adalah keberhasilan Ops Ketupat Lodaya saat arus mudik dan balik Lebaran.
Di bawah kepemimpinannya, operasi tersebut berjalan lancar dan angka kecelakaan lalu lintas berhasil ditekan dari 11 kejadian menjadi 9. "Ini hasil kerja keras seluruh personel. Kita semua ingin para pemudik bisa pulang dengan aman dan selamat," kata Sudirianto.
Meski dihadapkan dengan berbagai suka duka, AKP Sudirianto tetap menjalankan tugasnya dengan semangat. Baginya, menjadi polisi lalu lintas bukan hanya soal mengatur kendaraan di jalan raya, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan budaya tertib yang berkelanjutan di tengah masyarakat.
"Kami tidak hanya menilang, tapi juga mendidik. Tujuan akhirnya adalah keselamatan semua pengguna jalan," tutupnya dengan senyum.(cdp/sep)