Subang

BPD Sumbersari di Subang Geram, Sampah Liar Berserakan Samping Kantor Desa

BPD Desa Sumbersari
Anggota BPD Desa Sumbersari Ujang Somad (Emflud) saat melihat kondisi sampah liar di samping kantor desa Sumbersari, dia mendesak ada lamgkah kongkrit soal sampah desa ini.

SUBANG-Kondisi lingkungan kantor desa yang bersih dari sampah akan membuat suasana nyaman. Namun tidak seperti di Desa Sumbersari, di samping kantor desa nya, sampah liar berserakan dan timbulkan aroma tak sedap.

Kondisi itu, membuat geram anggota BPD Desa Sumbersari  Kecamatan Pagaden Ujang Somad. Menurutnya kesadaran soal pengelolaan sampah rumah tangga perlu di suarakan di tengah masyarakat. Masyarakat harus bisa memilah sampah sendiri dan tidak membuangnya di tempat terbuka, apalagi ini di lingkungan kantor desa, yang kebersiahannya  mesti dijaga bersama.

Ujang Somad yang akrab dipanggil Emflud ini, menilai tindakan tersebut mencerminkan degradasi kesadaran lingkungan. Ia menyebut Kantor Desa sebagai "muka desa" yang seharusnya mencerminkan kerapihan, kedisiplinan, dan wibawa masyarakatnya. "Kantor Desa bukan hanya tempat urusan administrasi, tetapi simbol kehormatan dan representasi wajah desa. Ketika sampah berserakan di sekitarnya, bukan hanya estetika yang rusak, tapi juga citra kolektif kita sebagai warga," kata  Emflud.

Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, terlihat tumpukan sampah rumah tangga, plastik, dan limbah sisa makanan memenuhi sudut samping bangunan kantor Desa Sumbersari. Aroma tak sedap dan pemandangan kumuh menimbulkan keresahan, terlebih lokasi tersebut berada di jalur utama keluar masuk masyarakat yang mengurus berbagai keperluan administratif.

Emflud menambahkan, kejadian ini bukan kali pertama. Peringatan sudah disampaikan melalui berbagai kanal, termasuk forum musyawarah desa, baliho imbauan, dan media sosial. Namun sebagian warga tampak masih mengabaikan imbauan tersebut. "Ini bukan hanya pelanggaran kebersihan, tapi soal tanggungjawab sosial. Kalau tak ada kesadaran kolektif, desa ini akan terus tertinggal bukan karena kekurangan dana, tapi karena mental warganya sendiri, baliho himbauanpun malah dihilangkan oleh mereka," tandasnya.

Sebagai tindak lanjut, ia mendesak pemerintah desa mengambil langkah konkret, termasuk memasang kamera pengawas (CCTV), memperketat patroli kebersihan, serta memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku pembuang sampah liar.

Lebih lanjut, Emflud juga mengusulkan agar Karang Taruna, kelompok pemuda, serta sekolah-sekolah dilibatkan dalam gerakan sadar lingkungan dan edukasi kebersihan secara berkelanjutan. "Saya mengajak seluruh elemen masyarakat: mulai dari perangkat desa, RT/RW, tokoh masyarakat, sampai pemuda untuk ambil bagian dalam menjaga lingkungan. Ini soal harga diri bersama," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sumbersari belum memberikan keterangan resmi terkait persoalan ini. Namun sejumlah warga yang ditemui menyatakan dukungannya terhadap langkah penertiban yang diusulkan. "Harus ada langkah kongkret, dari Pemdes, pasang CCTV, beri sanksi bagi warga yang bandel, atau buatkan fasilitas umum untuk tempat membuang sampah sementara,"  tukasnya.(dan/sep)

Terkini Lainnya

Lihat Semua