Kepolisian Investigasi Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata

RUSAK: Bus parawisata rombongan SMK Lingga Kencana tampak rusak setelah diamankan di Terminal Subang. PARAMITHA AULIA/PASUNDAN EKSPRES
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan bus tersebut.
"Kami sesuai tugasnya dan tupoksinya menginvestigasi kecelakaan, mencari penyebab teknis dari kecelakaan ini untuk nantinya memberikan rekomendasi agar kecelakaan yang sama tidak berulang lagi," kata Soerjanto di Subang, Minggu.
Soerjanto menjelaskan, fokus investigasi kali ini akan lebih mengarah kepada fungsi kelaikan pada bus, agar kedepan tidak lagi mengalami kendala teknis.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerangkan, bus pariwisata yang mengalami kecelakaan tersebut diduga tidak memiliki izin angkutan.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aznal menjelaskan, berdasarkan data pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tidak tercatat memiliki izin angkutan.
Dia menuturkan, hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat menunjukkan bahwa status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG, yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, telah kadaluwarsa.
Terpisah, Keluarga korban meminta pihak kepolisian mengusut penyebab, kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang.
Saat ditemui di TPU Parung Bingung, Karnaen (50) adik dari Suprayogi (65) seorang guru yang tewas pada kecelakaan tersebut mengatakan, dirinya mendengar jika bus yang mengantar siswa saat acara perpisahan ke Bandung, tidak layak jalan.
"Mendengar informasi mobil ini nggak layak berangkat, mobilnya sering rusak, mogok, makanya saya minta pada penegak hukum diusut apa penyebab kecelakaan ini," kata Karnaen.
Dijelaskan, Suprayogi turut mendampingi acara perpisahan muridnya di Bandung mengajak serta istrinya Rohayati.
Namun, usai acara perpisahan, bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana itu mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang pada Sabtu malam.
Suprayogi dinyatakan tewas, sementara istrinya Rohayati mengalami luka berat dan saat ini masih dalam perawatan.
Karnaen mengatakan, dirinya menerima kabar kecelakaan tersebut pada Minggu, 12 Mei 2024, pukul 04.00 WIB.
Total ada 11 korban meninggal dunia dan 32 luka-luka pada kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang.(idr/ysp)