Belum Semua Pelanggan Nikmati Jargas Pasca Ledakan Sumur Gas Pertamina Cidahu Subang

Belum Semua Pelanggan Nikmati Jargas Pasca Ledakan Sumur Gas Pertamina Cidahu Subang

PENGGUNA JARGAS: Salah satu warga Cidahu menunjukkan jargas yang sudah kembali dapat digunakan setelah insiden ledakan di sumur gas Pertamina Cidahu, Selasa (5/8/2025). Muhammad Faishal/Pasundan Ekspres

SUBANG-Sebagian warga sudah kembali menikmati jaringan gas (jargas) pasca ledakan sumur gas Pertamina Cidahu Selasa (5/8/2025) lalu. Pantauan Pasundan Ekspres di lapangan, jargas ini belum sepenuhnya bisa digunakan oleh pelanggan. 

Salah satu warga pengguna jargas mengaku senang bisa kembali menggunakan jargas. "Alhamdulillah sudah kembali bisa digunakan sehari setelah kejadian," ucap warga yang enggan disebutkan namanya itu pada Pasundan Ekspres, Kamis (7/8/2025).

Usai kejadian tersebut dia menjadi takut untuk menggunakan jargas tersebut. "Cuman sekarang jadi agak takut pakainya, takut merembet gimana gitu," ucapnya. 

Ia menyebutkan, bahkan beberapa warga mulai beralih menggunakan tabung gas. "Sempat pada beralih pakai tabung gas, bahkan ada yang pakai hawu," ucapnya. 

BACA JUGA: Dua Terdakwa Kasus Kepemilikan Sabu 5 Kilogram Divonis Penjara Seumur Hidup

Mengenai biaya jargas, ia mengatakan selama ini dihitung berdasarkan jumlah pemakaian. "Kalau bayar tergantung pemakaian sebenarnya, mulai dari Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per bulannya," ucapnya. 

Ia mengaku, penggunaan jargas sebetulnya lebih mempermudah dalam memasak. "Sebenarnya pakai ini lebih enak sih, kalau misalkan tengah malam gas habis gak perlu susah-susah cari tabung gas keluar," ucapnya.

Direktur Utama PT Subang Energi Abadi Guntur Setiawan menyebutkan, saat ini jargas masih dalam proses pemulihan. Koordinasi dengan pihak Pertamina terus berjalan.

Terpisah, Manager Communication Relations & CID Pertamina EP Pinto Budi Bowo Laksono mengatakan, pasokan gas dari Pertamina EP Subang Field ke Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk jaringan gas Subang telah berhasil disalurkan kembali pada Selasa (5/8/2025) pukul 16.30 WIB, dengan besaran volume sekitar 100 MMBTUD (Million British Thermal Units per Day). 

BACA JUGA: SMK PGRI Subang Melaju ke Final Alfamart Class Competitions 2025 Tingkat Nasional

Diketahui, jargas merupakan program pemerintah yang awalnya untuk mengurangi subsidi LPG. "Karena di Indonesia ini sumber gas alamnya banyak, itu menjadi salah satu alternatif mengurangi subsidi LPG," ungkap Direktur Operasional BUMD PT Subang Energi Abadi Ahmad Mudofir kepada Pasundan Ekspres, Selasa (10/9/2024) lalu. 

Ia mengatakan, Kabupaten Subang pertama mendapatkan alokasi Jargas pada tahun 2013 yang dibangunkan melalui APBN sebanyak 4000 sambungan rumah. 

"Akan tetapi, Jargas tersebut, baru termanfaat setelah empat tahun berikutnya, yaitu di bulan Maret 2017. Itu meliputi Kecamatan Pagaden Barat dan Kecamatan Subang, karena itu yang paling dekat dengan Stasiun Pengumpul Pertamina," ucapnya. 

Selanjutnya, Mudofir mengatakan Subang kembali mendapatkan alokasi Jargas pada tahun 2021 sebanyak 5.888 sambungan rumah. 

"Totalnya sampai hari ini, kami mengelola sesuai dengan penugasan dari Pertamina adalah sebanyak 9.888 sambungan rumah," ucapnya. Meskipun demikian, dari 9.888 sambungan rumah tersebut tidak semuanya aktif.(fsh/ysp) 


Berita Terkini