Kasus Kekerasan Anak di Subang Naik, KPAD: Bukan Hanya Sekadar Angka

ANGKAT BICARA: Ketua KPAD Subang, Nuraeni angkat bicara soal tren peningkatan kasus kekerasan terhadap anak. Cindy Desita/Pasundan Ekspres
Lalu, tahun 2024 meningkat menjadi 94 kasus. Dengan jumlah korban sebanyak 98 orang. Lagi-lagi jumlah tersebut didominasi oleh kasus pelecehan seksual sebanyak 44 kasus dan kekerasan fisik sebanyak 20 kasus.
Peningkatan kasus kekerasan terhadap anak ini juga menjadi perhatian Ketua Komisi IV DPRD Subang, Zainal Mufid. Meski Kabupaten Subang telah memiliki Peraturan Daerah tentang Kabupaten Layak Anak (KLA) sejak 2022, namun implementasi di lapangan dinilai masih jauh dari harapan.
“Perda Layak Anak sudah kita miliki, tapi perhatian nyata dari Pemda masih sangat minim. Apalagi kalau bicara anggaran, itu sangat tidak ideal untuk ukuran sebuah kabupaten yang ingin ramah anak,” ujar Zainal Mufid kepada Pasundan Ekspres, belum lama ini.
Komisi IV DPRD Subang mencatat, alokasi anggaran untuk lembaga seperti KPAD maupun program di DP2KBP3A masih jauh dari cukup. Padahal, tantangan perlindungan anak makin kompleks dari kekerasan fisik, seksual, eksploitasi digital, hingga pengabaian hak dasar anak.
“DPRD, khususnya Komisi IV, sudah mendorong sejak awal agar Pemda memberi prioritas anggaran yang jelas untuk mendukung program perlindungan anak. Tapi tiap tahun, yang kita hadapi selalu tarik ulur dan kurangnya keseriusan,” kata Zainal.
Zainal Mufid menegaskan, pihaknya akan terus mengawal dan mendesak realisasi program-program perlindungan anak secara nyata.
Komisi IV juga mendorong agar setiap perangkat daerah terkait tidak hanya menjalankan kegiatan seremonial, melainkan fokus pada sistem perlindungan yang fungsional dan menjangkau langsung anak-anak di wilayah rawan.
Selain itu, DPRD juga mendesak agar sistem pelaporan kekerasan terhadap anak diperkuat hingga ke tingkat desa, sekolah, dan lingkungan keluarga.
“Kita ingin ada mekanisme pelaporan yang mudah, aman, dan memberi keberanian bagi korban dan keluarganya untuk bersuara,” ujarnya.(cdp/fsh/ysp)