Dandim Subang Kerahkan Anggota Bantu Evakuasi KA Argo Bromo Anjlok di Pagaden

Dandim Subang Kerahkan Anggota Bantu Evakuasi KA Argo Bromo Anjlok di Pagaden

Dandim 0605/Subang, Letkol Czi Asep Saepudin, S.E. turun langsung ke lokasi anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek di Emplasemen Stasiun Pagaden Baru, Kabupaten Subang, Jumat (1/8/2025).

SUBANG-Dandim 0605/Subang, Letkol Czi Asep Saepudin, S.E. bersama Kapolres Subang dan unsur Pemerintah Daerah turun langsung ke lokasi anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek di Emplasemen Stasiun Pagaden Baru, Kabupaten Subang, Jumat (1/8/2025).

Insiden terjadi sekitar pukul 15.47 WIB, melibatkan lima gerbong yang keluar jalur dari total rangkaian kereta berjumlah 13 unit. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kereta yang berangkat dari Surabaya menuju Gambir itu mengangkut total 281 orang penumpang dan kru, terdiri dari 245 penumpang eksekutif, 14 compartemen suite, dan 22 awak kereta.

Sebagai langkah cepat, Kodim 0605/Subang bersama Polres dan instansi terkait langsung melakukan penanganan terpadu demi menjaga keselamatan warga dan kelancaran proses evakuasi.

BACA JUGA: Penyebab Anjlok KA Argo Bromo Anggrek Masih Dalam Penyelidikan KNKT

Letkol Czi Asep Saepudin menegaskan bahwa pengamanan lokasi menjadi prioritas utama.

“Kami pastikan area steril demi keselamatan tim evakuasi dan mencegah kerumunan warga yang bisa menghambat proses penanganan. Ini juga penting untuk mencegah potensi gangguan keamanan terhadap barang-barang milik penumpang,” ujarnya di lokasi kejadian.

Selain pengamanan, Dandim turut mengoordinasikan dukungan TNI dalam evakuasi teknis serta membantu pengaturan lalu lintas di sekitar area stasiun.

Posko terpadu juga didirikan guna mengatur titik kumpul penumpang dan menjadi pusat komunikasi antar instansi, termasuk dalam proses pelaporan dan penyaluran bantuan transportasi lanjutan dari PT. KAI.

BACA JUGA: PT KAI Ubah Rute Perjalanan Imbas Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Pagaden Subang

Kodim 0605/Subang juga bersinergi dengan BPBD, Damkar, dan tim medis untuk membantu upaya evakuasi gerbong anjlok menggunakan alat berat.

Sementara itu, langkah pengumpulan data awal serta pengamanan lokasi dilakukan sebagai bagian dari mendukung penyelidikan dan investigasi penyebab insiden oleh pihak berwenang.

"Sinergi semua pihak menjadi kunci. Dalam situasi seperti ini, kecepatan dan ketepatan tindakan sangat dibutuhkan, namun tetap harus dilakukan secara terukur dan humanis," tutup Dandim.(rls)


Berita Terkini