Dua Lokasi di Jalancagak Subang Disiapkan Tampung Pedagang Terdampak Pembongkaran

LENGANG: Kondisi di Jalan Raya Jalancagak yang sudah lengang dari bangunan pedagang.
SUBANG—Pasca pembongkaran ratusan kios dan bangunan liar di sepanjang jalan utama wilayah Kecamatan Jalancagak, keresahan mulai dirasakan oleh para pedagang yang terdampak.
Namun demikian, pemerintah Kabupaten Subang bergerak cepat sebelum pembongkaran dengan menyiapkan dua lokasi relokasi untuk para pedagang yang kehilangan tempat usaha.
Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim, menyatakan pihaknya menerima banyak keluhan dan kegelisahan dari para pedagang yang sebelumnya menggantungkan hidup dari berjualan di pinggir jalan.
Pembongkaran bangunan tersebut memang menjadi bagian dari program penataan kawasan dan operasi penertiban bangunan liar (bangli) di jalur provinsi.
BACA JUGA: Apresiasi dan Kritik Kinerja 100 Hari Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur
“Saat ini kondisi para pedagang cukup resah, karena banyak di antara mereka yang sehari-hari hidup dari hasil jualan di kios yang sekarang sudah dibongkar,” ujar Indra, Senin (2/6/2025).
Menurut Indra, relokasi ini sudah mulai difasilitasi oleh Bupati Subang Reynaldy yang sebelumnya telah memanggil dua pihak swasta pemegang kerja sama operasional (KSO) dengan PTPN sebagai pemilik lahan besar di wilayah Subang selatan.
Ada dua lokasi yang disiapkan sebagai alternatif relokasi. Pertama, lahan milik CV Putra Wirabuana yang berada di depan Kantor Kecamatan Jalancagak, lahan ini sebelumnya menjadi bagian dari venue saat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Kedua, lahan milik PT BMN, yang merupakan pemegang KSO sekitar 500 hektar di wilayah Tambakan, Jalancagak, dan Kasomalang.
BACA JUGA: SUBANG DOELOE: Masjid Agung Subang Dulunya Bangunan Belanda
“CV Putra Wirabuana ini memang memiliki kerja sama dengan PTPN, dan Bupati sudah meminta agar mereka menyediakan tempat untuk relokasi pedagang. Bahkan pada hari Jumat kemarin, kami sudah mempertemukan perwakilan pedagang dengan pihak CV tersebut,” jelas Indra.
Jumlah pedagang yang terdampak pembongkaran dan sebelumnya berdagang di wilayah Jalancagak — meski bukan warga setempat — tercatat mencapai 234 orang. Mereka sebagian besar menjual hasil pertanian, buah-buahan seperti nanas, Kadu, hingga makanan ringan khas daerah.
Indra menambahkan dalam waktu dekat, proses pemindahan pedagang ke dua lokasi relokasi akan dimulai secara bertahap. Untuk saat ini rencana, sebagian pedagang akan direlokasi ke LJS dan sebagian lainnya ke lokasi eks-venue Asian Games.
Terkait kompensasi, Indra Zainal Alim mengaku hingga saat ini belum menerima informasi resmi mengenai besaran dana maupun waktu pencairan kompensasi dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.
Padahal sebelumnya, Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, sempat menjanjikan adanya kompensasi makan selama dua bulan untuk para pedagang yang terdampak.
“Kami belum menerima detail terkait kompensasi itu. Besarannya berapa, kapan diberikan, dan apakah memang benar akan diberikan selama dua bulan seperti yang dijanjikan, itu belum jelas. Tapi saya melihat tanggung jawab utama ada di Pemkab Subang, dengan bantuan dari Pemprov Jabar,” ujarnya.(hdi/ysp)