Pertamina EP Subang Field Komitmen Dukung Perempuan Berkarya, Desa Berdaya

Tim Penggerak PKK Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang mempelajari teknik makrame sebagai modal untuk mengembangkan usaha kreatif lokal melalui kolaborasi dengan Program Purnama Subang yang diinisiasi oleh Pertamina EP Subang Field.
SUBANG-Suasana penuh semangat menyelimuti aula Kecamatan Compreng saat 40 perempuan dari 8 desa di wilayah tersebut berkumpul dalam pelatihan keterampilan makrame yang berlangsung selama dua hari, pada awal Juli lalu.
Kegiatan yang digagas oleh PT Pertamina EP Subang Field dan Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Compreng ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Camat Compreng, Cecep Rahmat, S.Sos., M.Si., M.M., yang mengapresiasi inisiatif ini. “Kegiatan ini bukan hanya memberikan bekal keterampilan, tetapi juga membangun jejaring, menciptakan peluang usaha baru, dan tentu saja memperkuat rasa percaya diri ibu-ibu hebat di Compreng,” ujar Cecep.
BACA JUGA: Manis Segar Es Teler Batok Kelapa Khas Kedai Teh Ratu Wanayasa
Ketua TP PKK Kecamatan Compreng, Noneng Nofie Cecep, S.E., M.M., yang hadir dan mengikuti pelatihan bersama para peserta, menyampaikan keyakinannya bahwa kreativitas perempuan dapat menjadi kekuatan baru dalam mendorong kemajuan desa.
“Kami percaya, tangan para ibu mampu menghasilkan karya bernilai tinggi, yang kelak bisa mengangkat nama Compreng hingga tingkat nasional,” ungkapnya.
Wazirul Luthfi, Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP untuk wilayah Jawa Bagian Barat, dalam sambutannya menegaskan komitmen Perusahaan dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.
“Pertamina EP berkomitmen untuk memperkuat kapasitas produksi dan memperluas pemasaran produk para peserta. Kami ingin karya-karya ini dapat tampil di tingkat nasional bahkan internasional, membawa nama baik daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Wazirul.
BACA JUGA: KPPM STIE Wikara Purwakarta Edukasi Kelompok Tani Desa Cikeris Tentang PHT Hortikultura
Selama dua hari pelatihan, peserta belajar teknik dasar dan lanjutan seni makrame, serta diperkenalkan pada penggunaan bahan ramah lingkungan, termasuk serat daun nanas—bahan alternatif yang telah dikembangkan melalui program pengolahan serat alami yang diinisiasi Pertamina EP di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Kelompok Pelita Program Purnama Subang yang telah memiliki pengalaman dalam pelatihan kerajinan berbasis lingkungan. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat sinergi antara perusahaan, kelompok masyarakat, dan pemerintah dalam pengembangan keterampilan dan ekonomi desa.
Bagi sebagian peserta, ini adalah pertemuan pertama mereka dengan seni makrame. Namun, antusiasme dan hasil yang dicapai menunjukkan besarnya potensi kreativitas perempuan Compreng untuk berkembang.
Salah satu peserta, Yanti, mengungkapkan kesannya. “Awalnya saya tidak tahu apa-apa soal makrame. Tetapi setelah belajar, saya jadi semangat membuat berbagai produk untuk dijual. Rasanya bangga bisa punya penghasilan sendiri dari hasil tangan sendiri,” tuturnya.
Variasi ragam karya yang dihasilkan para peserta di antararnya hiasan dinding dan aksesori, yang menampilkan keindahan estetika serta memiliki potensi nilai ekonomi.
Salah satu narasumber bahkan telah berhasil mengembangkan usahanya secara mandiri, dan mampu menghasilkan omzet rata-rata Rp 2.000.000/bulan dari penjualan produk makrame. Kisah ini menjadi bukti bahwa pelatihan tidak hanya membentuk keterampilan, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi para perempuan desa.
Untuk memperkuat komitmen PT Pertamina EP Subang Field mengembangkan program pemberdayaan masyarakat, kegiatan pelatihan juga dilengkapi dengan pendampingan usaha lanjutan, mulai dari pemantapan keterampilan, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran digital.
Produk-produk makrame peserta akan dipasarkan melalui pasar desa, bazar desa/kecamatan, media sosial, lokapasar (marketplace), pameran produk UMKM di tingkat kabupaten hingga nasional, dan merchandise perusahaan.