MPLS Serentak, Yayasan Yasri Purwakarta Keluhkan Keputusan Gubernur 50 Siswa Per Rombel

MPLS Serentak, Yayasan Yasri Purwakarta Keluhkan Keputusan Gubernur 50 Siswa Per Rombel

Yayasan Yasri Purwakarta yang menaungi TKIT, SDIT dan SMPIT Cendekia serta SMK Farmasi dan Bina Budi, menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak, Senin (14/7/2025). (Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)

PURWAKARTA-Yayasan Yasri Purwakarta yang menaungi TKIT, SDIT dan SMPIT Cendekia serta SMK Farmasi dan Bina Budi, menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak, Senin (14/7/2025).

Ketua Dewan Pembina Yayasan Yasri Purwakarta Agus Muharam menyebutkan, pada tahun ajaran 2025/2026 ini terjadi dinamika Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

"Alhamdulillah, untuk TKIT, SDIT dan SMPIT Cendekia masih jadi sekolah unggulan yang difavoritkan masyarakat. Untuk tahun ini TKIT menerima murid baru sebanyak dua kelas, SDIT empat kelas dan SMPIT tiga kelas," kata Agus.

Hanya saja, sambungnya, untuk SMK Farmasi dan SMK Bina Budi jumlah siswanya sangat minim. Yakni, hanya 13 murid baru untuk SMK Farmasi dan tujuh siswa saja untuk SMK Bina Budi.

BACA JUGA: Roadshow di UPI Purwakarta, KPK: Plagiarisme Adalah Tindakan Korupsi

"Yang disayangkan, ada beberapa orang tua yang mencabut berkas padahal anaknya sudah mendaftar ke kami. Akan tetapi, anaknya diterima di sekolah negeri melalui jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah atau PAPS," ujarnya.

Karena itu pula, pihaknya mengeluhkan Keputusan Gubernur Jabar Nomor 463.1/Kep.323-Disdik/2025 tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah ke Jenjang Pendidikan Menengah di Provinvisi Jawa Barat.

Keputusan tersebut menyebutkan bahwa calon murid ditempatkan pada satuan pendidikan sebanyak-banyaknya 50 murid disesuaikan dengan hasil analisis data luas ruang kelas yang akan digunakan, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Keputusan itu, kata Agus, menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlangsungan sekolah-sekolah swasta jika tren ini terus berlanjut. 

BACA JUGA: Pemkab Purwakarta Siap Gelar Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga, Dilaksanakan Tiga Hari Berturut-turut

"Di sisi lain kami tetap berupaya mempertahankan sekolah, tapi dengan jumlah siswa yang sangat sedikit, kami menghadapi tantangan besar untuk menggaji guru dan staf administrasi. Ini bisa menjadi bumerang bagi sekolah swasta," ucap Agus.

Resmikan Gedung Bimbingan Konseling 

Bersamaan dengan MPLS serentak, Yayasan Yasri juga meresmikan Gedung Bimbingan Konseling (BK) yang penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Penasihat Yayasan Yasri Purwakarta Nana Narasa KR. 

Disebutkannya, BK merupakan satu kegiatan untuk membimbing anak dengan segala permasalahannya, baik itu masalah dalam dirinya maupun lingkungannya. 

"Keberadaan BK bertujuan agar anak nyaman belajar dan masa depannya pun bisa terarah. Adapun peresmian Gedung BK ini sebagai upaya meningkatkan peran BK," kata Agus.

Keseriusan Yayasan Yasri Purwakarta meningkatkan pelayanan BK ini tak main-main. Tak hanya menyediakan Gedung BK yang representatif tapi juga menghadirkan tenaga ahlinya.

"Kami memiliki tiga magister BK yang siap melayani murid mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMK, baik untuk masalah pribadi, belajar pendidikan pengembangan diri dan lainnya," ujarnya.(add)


Berita Terkini