Warga 5 Provinsi Kunjungi Objek Bersejarah di Purwakarta, Kartu Bersama Digital Segera Diusulkan

Warga 5 Provinsi Kunjungi Objek Bersejarah di Purwakarta, Kartu Bersama Digital Segera Diusulkan

Rombongan komunitas pencinta sejarah, Japas, akronim dari Jalan Pagi Sejarah yang pesertaannya berasal dari lima mengunjungi sejumlah objek warisan budaya atau heritage di Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.(Adam Sumarto/PAsundan Ekspres)

PURWAKARTA-Rombongan komunitas pencinta sejarah, Japas, akronim dari Jalan Pagi Sejarah yang pesertaannya berasal dari lima mengunjungi sejumlah objek warisan budaya atau heritage di Kabupaten Purwakarta, belum lama ini.

Adapun kelima provinsi yang tergabung di Japas terdiri atas DKI Jakarta, Jawa Barat meliputi Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung, Banten meliputi Tangerang, Tangerang Selatan, Jawa Tengah meliputi Pemalang dan DI Yogyakarta.

Kunjungan yang dibalut tema "Eksotik Purwakarta" ini memiliki rute yang diawali dari Gedung Karesidenan atau yang sekarang dinamai Bale Sri Baduga oleh Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi.

Heritage berupa gedung bersejarah ini didirikan pada masa kolonial Belanda dan menjadi saksi bisu perintisan Purwakarta di sekitar 1830-an.

BACA JUGA: Putih Sari: Pola Hidup Sehat Lewat Germas Jadi Solusi Hidup Sehat

Rute selanjutnya menuju Gedong Nagara dan Pendopo Pemkab Purwakarta yang juga merupakan peninggalan bersejarah dari era kolonial Belanda, didirikan medio 1850-an.

Kunjungan dilanjutkan ke Makam Syekh Baing Yusuf dan Masjid Agung Baing Yusuf, masjid tertua di Purwakarta yang didirikan sekitar 1826. 

Seterusnya, rombongan melanjutkan kunjungan dengan berjalan kaki atau  "walking tour" yang merupakan aktivitas khas komunitas ini secara maraton ke Bale Indung Rahayu, Diorama Panyawangan dan Diorama Nusantara yang merupakan legacy KDM.

Perjalanan berakhir di Galeri Menong, yang merupakan pusat oleh-oleh dan cenderamatabkhas dari sejumlah pelaku UMKM yang dibina oleh Pemkab Purwakarta. Di sini, para peserta berbelanja beragam produk untuk dibawa pulang.

BACA JUGA: Trauma Healing, IJTI Purwsuka Hibur Anak-Anak Korban Pergerakan Tanah Pasirmunjul

Pemandu Eksotik Purwakarta yang juga Koordinator Bela Purwakarta Aa Komara menuturkan, dirinya tersambung dengan Japas atas rekomendasi dari Keluarga Besar Dalem Sholawat R.A.A. Suriawinata di Bogor. 

"Dalem Sholawat adalah Bupati Karawang yang merupakan sosok pendiri Purwakarta dan pemberi nama "Purwakarta" yang notabene berasal dari Bogor dan memiliki garis keturunan dari trah Kerajaan Pajajaran," kata Aa melalui rilisnya, Rabu (18/6). 

Dalem Sholawat, kata dia, merintis serta membangun Purwakarta yang saat itu berstatus sebagai ibu kota Kabupaten Karawang bersama sepupunya, Syekh Baing Yusuf, guru dari para ulama di nusantara.

"Ketokohan Dalem Sholawat, meski figurnya sudah tidak ada namun masih memberikan dampak manfaat bagi warga Purwakarta saat ini. Terbukti dengan hadirnya rombongan JAPAS yang berpusat di Bogor dengan membawa peserta dari lintas kota dan provinsi ini," ujar Aa.

Disebutkannya, kunjungan rombongan Japas turut membawa dampak ekonomi di sela kunjungan ke lokasi bersejarah. Pelaku jasa kuliner seperti penjual sate maranggi di sekitar rute yang dituju dan produk UMKM yang terkumpul di Galeri Menong juga turut mendapat berkah.

"Ke depan, untuk mempererat sinergitas antarkota, kami mengusulkan kepada Pemkab Purwakarta agar menjalin kerja sama terutama dengan Pemkot dan Pemkab Bogor sehingga dapat meluncurkan Kartu Bersama dalam bentuk digital," ucapnya. 

Kartu digital yang diperlihatkan melalui handphone ini, kata Aa, dapat dipergunakan manakala warga ketiga kota saling berkunjung ke sejumlah otlet umkm dan destinasi wisata, mendapatkan potongan khusus.

"Hal ini juga merupakan bagian dari strategi menciptakan "Captive Market" bagi ketiga kota untuk saling mengintensifkan kontinuitas kunjungan," kata Aa.


Berita Terkini