SUBANG–Suasana haru dan bahagia mewarnai hari perpisahan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Subang, pada Selasa (6/5/25). Bertempat di lapangan sekolah, acara pelepasan angkatan 2025 ini berlangsung hangat, menyentuh, dan jauh dari kesan hura-hura.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang kerap identik dengan jas, kebaya mewah, serta coret-coretan seragam dan konvoi kendaraan, perpisahan kali ini berlangsung dengan nuansa elegan dan penuh refleksi. Para siswa menunjukkan kedewasaan dengan memilih momen perpisahan yang tenang dan bermakna.
Plt Kepala SMA Negeri 1 Subang, Ibu Rika Rachmita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelulusan merupakan awal dari perjalanan baru yang penuh tantangan.
"Kami bangga pada kalian semua. Bukan hanya karena nilai dan prestasi, tetapi juga karena sikap dewasa yang kalian tunjukkan hari ini. Kalian sedang memasuki fase baru dunia yang sesungguhnya. Bawalah nama baik sekolah ini ke mana pun kalian melangkah," pesannya dengan tulus.
Hadir pula perwakilan orang tua siswa, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA. Cd, yang merupakan Pj Bupati Subang periode 2023-2024 dan saat ini menjabat sebagai Dirjen Perumahan Perdesaan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI. Di tengah kesibukannya, beliau menyempatkan hadir secara langsung dan menyampaikan sambutan mewakili para orang tua.
"Hari ini saya hadir bukan sebagai pejabat, tapi sebagai orang tua dari salah satu siswa. Saya tahu betul perjuangan anak-anak kita selama tiga tahun ini. Maka dari itu, saya titipkan harapan: lanjutkan semangat, jangan berhenti belajar, dan jadilah manusia yang bermanfaat," ungkapnya.
Salah seorang guru yang mewakili dewan guru juga turut memberikan pesan kepada para alumni.
"Jangan pernah malu menjadi contoh yang baik. Jaga integritas dan nilai-nilai yang telah kalian pelajari di sini. Kalian adalah cerminan dari tempat kalian dibesarkan," ujarnya.
Sementara itu, Saddad Nadzir Hizbaiyl, perwakilan siswa kelas XII, menyampaikan pidato perpisahan yang penuh haru. Ia mengucapkan terima kasih kepada para guru atas dedikasi mereka dan memohon maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan selama masa sekolah. Beberapa guru tampak menahan air mata mendengar ungkapan tersebut.
Meski tanpa kemewahan, acara perpisahan ini meninggalkan kesan mendalam. Penampilan musik akustik, pembagian karangan bunga, dan surat tulisan tangan dari para siswa menjadi bagian dari momen emosional tersebut. Tidak ada kebisingan, hanya senyum, air mata, pelukan, dan kenangan yang akan abadi.
Angkatan 2025, yang dikenal sebagai Angkatan Luminara, mungkin telah melangkah pergi hari ini. Namun, mereka meninggalkan jejak yang berbeda perpisahan yang menggugah hati, tanpa riuh, namun sarat makna.(znl/syfa)