Kelola Sampah di Subang, Pemdes Pusakaratu Belajar ke Desa Kertajaya

Kepala Desa Pusakaratu Aan Ana bersama Kades Kertajaya saat berkonsultasi soal pengelolaan sampah dengan sistem TPS 3R, Kamis (12/6).(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)
SUBANG-Saling bertuakar pikiran dan pengalaman menjadi pembelajaran tersendiri. Apalagi soal inovasi program kerja pemerintah desa, tentu harus belajar ke yang sudah berpengalaman.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara mengunjungi Pemdes Kertajaya, Kecamatan Tambakdahan, untuk belajar teknis dan cara mengelola sampah, Kamis (12/6).
Dalam kunjungan tersebut Kepala Desa Pusakaratu Aan Ana, SH didampingi oleh Sekretaris Desa dan anggota Karang Taruna mengunjungi pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Berkah Sampah Sejahtera Desa Kertajaya.
"Kunjungan ini, kita ingin belajar bagaimana mengelola sampah melalui TPS 3 R, agar kita bisa mengarasi persoalan sampah dan mengelolanya menjadi program inovasi desa, serta memberikan manfaat ekonomis bagi warga," kata Aan Ana.
BACA JUGA: Pemkab Subang Terapkan Aturan Baru Jam Operasional Angkutan Barang, Ini Rinciannya
Dalam kunjungan tersebut, ia mempelajari pengelolaan sampah sesuai regulasi lingkungan hidup dan kelembagaannya, serta teknologinya.
Menurutnya, Desa Kertajaya telah berhasil mengelola sampah secara terintegrasi dari sumber hingga ke tempat akhir dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertajaya Suhana Toyib menjelaskan, pihaknya memberdayakan warga dalam pengelolaan sampah ini, menjadi sebuah siklus ekonomi masyarakat.
"Ada tiga petugas pengambilan sampah yang berkeliling ke rumah-rumah warga dan dibawa ke TPS 3R. Lalu kita olah, kita pilah pilah, organik dan non organik," tuturnya.
BACA JUGA: Ruang Seduh, Kafe Minimalis Primadona Baru di Taman Kodim Subang
Lebih lanjut Suhana Toyib mengatakan, meski penanganan sampah tak mudah, namun pihaknya terus berkomitmen dalam mengatasi persoalan sampah, salah satunya dengan membangun TPS3R.
"TPS3R sendiri adalah tempat pengolahan sampah yang menerapkan prinsip 3R untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih baik. Memang awalnya tidak ada yang mau menjadi petugas pemilah sampah karena bau, namun kini mereka sudah terbiasa," pungkasnya.(dan/sep)