Subang

UPI dan SLB Trituna Subang Kolaborasi Selenggarakan Workshop Internasional untuk Guru Inklusif

Moment foto bersama Profesor dari Universitas Kyoto Japan dengan kepala SLB Trituna Subang, dan para tamu undangan dalam Workshop Penguatan Lesson Study.
Moment foto bersama Profesor dari Universitas Kyoto Japan dengan kepala SLB Trituna Subang, dan para tamu undangan dalam Workshop Penguatan Lesson Study.

SUBANG-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan SLB Trituna Subang menggelar workshop bertajuk “Lesson Study Implementation to Improve Teaching Skills for Special Education Teachers” yang berlangsung meriah di halaman SLB Trituna, Rabu (7/5/2025). 

Acara ini dihadiri oleh Kepala SLB Trituna Subang, perwakilan Universitas Kyoto Japan, perwakilan Dosen UPI, para guru inklusif Kabupaten Subang, Mahasiswa PJKR UM, Kadisdik Provinsi Jabar, Kabid GTK Disdik Jabar, Kabid PKLK Provinsi Jabar, Kadisdik Kabupaten Subang, Kepala KCD Pendidikan Wilayah 4 provinsi Jabar, pengawas pembina SLB wilayah 4, dan para tamu undangan lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya penguatan kapasitas guru pendidikan khusus melalui pendekatan lesson study yang sudah terbukti efektif di berbagai konteks pendidikan.

Workshop ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran langsung perwakilan dari Universitas Kyoto, Jepang, yang turut memberikan kontribusi dalam sesi pelatihan. Kehadiran delegasi internasional ini menandakan kolaborasi lintas negara yang solid dalam upaya peningkatan mutu pendidikan inklusif.

Kegiatan yang berlangsung di halaman SLB Trituna Subang ini diikuti oleh puluhan guru dari berbagai SLB dan mahasiswa di Kabupaten Subang. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian materi, diskusi kelompok, dan praktik microteaching yang disiapkan oleh tim fasilitator dari UPI dan Universitas Kyoto.

Kepala SLB Trituna Subang, Lela Latifah, S.Pd., MM.Pd., mengungkapkan rasa bangga dan haru atas terselenggaranya workshop ini.

“Ini adalah momen bersejarah bagi kami, karena untuk pertama kalinya SLB Trituna menjadi tuan rumah kegiatan internasional yang fokus pada pengembangan kompetensi guru pendidik khusus di dalam mengajar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa lesson study bukan hanya strategi pembelajaran, namun juga merupakan budaya kolaboratif yang dapat meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjutan.

“Melalui lesson study, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga dimulai dari pelaksanaan hingga refleksi sampai observasi, belajar bersama dan saling merefleksikan praktik mereka,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk merefresh kemampuan guru dalam mengajar, kemudian ada ilmu-ilmu baru itu dikembangkan melalui teknik, strategi, media dan lainnya yang nanti akan diulas sesuai kondisi siswa.

Perwakilan dari Universitas Kyoto memberikan paparan tentang bagaimana lesson study diterapkan di Jepang, khususnya dalam konteks pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Mereka juga menekankan pentingnya refleksi kolektif dalam mengembangkan empati dan metode pengajaran yang adaptif.

"Maka selama workshop, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan langsung pendekatan lesson study dalam kelompok kecil. Sesi ini dipandu oleh fasilitator yang memberikan umpan balik konstruktif, menciptakan suasana belajar yang reflektif dan saling mendukung," ucapnya.

Kepala SlB menambahkan, dalam menutup kegiatan, para peserta dan tamu undangan sepakat bahwa workshop ini memberikan wawasan baru serta motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di SLB.

"Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan lokal dan internasional mampu mendorong inovasi dalam dunia pendidikan khusus. Dengan semangat lesson study, para guru tidak hanya memperbaiki metode mengajar, tetapi juga membangun komunitas pembelajar yang peduli dan inklusif," pungkasnya.(znl)

 

 

 

 

Tag :
Terkini Lainnya

Lihat Semua