TKA Sebagai Sarana Menumbuhkan Tanggung Jawab Belajar

TKA Sebagai Sarana Menumbuhkan Tanggung Jawab Belajar

Guru dan Murid Pemaparan Mata Pembelajaran (pixabay.com)

Namun, yang paling penting adalah bagaimana TKA menjadi katalis perubahan budaya belajar. Data Kemendikbudristek tahun 2023 menunjukkan 67% siswa SMA/SMK masih mengandalkan hafalan, sementara hanya 33% yang terbiasa dengan soal berbasis penalaran. Dengan TKA yang mengedepankan literasi dan numerasi, siswa dituntut untuk lebih kritis, adaptif, dan analitis.

Lebih dari itu, TKA membantu membangun tanggung jawab belajar secara kolektif. Siswa didorong belajar lebih serius, guru dituntut lebih jujur dalam menilai, dan pemerintah wajib menyediakan akses yang adil. Jika semua pihak memegang perannya, TKA benar-benar bisa menjadi sarana perubahan.

Tentu saja, berbagai kekhawatiran publik tetap relevan. Salah satunya adalah potensi TKA dianggap sebagai “Ujian Nasional” baru. Karena itu, komunikasi publik yang konsisten sangat penting. Penjelasan bahwa TKA tidak bersifat wajib dan tidak menentukan kelulusan harus terus disampaikan.

Kekhawatiran lain adalah potensi ketimpangan akses. Murid dengan fasilitas lengkap jelas lebih siap dibandingkan mereka yang terbatas. Untuk itu, pemerintah perlu menyediakan dukungan, seperti bank soal gratis, pelatihan guru, dan infrastruktur digital merata. Dengan langkah tersebut, TKA benar-benar menjadi instrumen keadilan.

Dalam empat tahun terakhir, sistem pendidikan kita sudah berjalan dengan dua instrumen: Asesmen Nasional yang memotret kinerja makro, dan penilaian guru untuk capaian mikro. TKA hadir bukan untuk menggantikan, melainkan melengkapi keduanya. Ia menjadi penghubung skala individu dengan sistem nasional.

Penutup

Ketika ditempatkan secara bijak, TKA adalah sarana menumbuhkan tanggung jawab belajar bagi semua pihak. Siswa didorong lebih disiplin dan siap menghadapi standar nasional. Guru dan sekolah terdorong menjaga integritas penilaian. Pemerintah pusat dan daerah belajar berkolaborasi secara lebih setara.

Dengan standar nasional yang objektif, TKA mampu memperlihatkan potensi siswa dari berbagai pelosok negeri. Dengan pendekatan kolaboratif, ia memperkuat rasa memiliki bersama terhadap kebijakan. Dengan desain soal yang mendorong penalaran, ia membantu menggeser budaya belajar ke arah yang lebih kritis dan analitis.

Jika dijalankan dengan komunikasi publik yang jernih, dukungan teknologi yang merata, dan keberlanjutan program strategis, TKA akan menjadi instrumen penting dalam mencetak generasi unggul.

 

 


Berita Terkini