Opini

Data Sensus Ekonomi 2026 sebagai Sumber Informasi Potensi Bisnis di Kota Bekasi

Data Sensus Ekonomi 2026 sebagai Sumber Informasi Potensi Bisnis di Kota Bekasi

Oleh

Affan Afriyana 

BPS Kota Bekasi

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, khususnya pasal 11, mengamanatkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) bertugas mengumpulkan data melalui sensus. BPS secara rutin menyelenggarakan tiga jenis sensus, salah satunya adalah Sensus Ekonomi (SE) yang diadakan setiap sepuluh tahun. Setelah sukses dilaksanakan pada tahun 1986, 1996, 2006, dan 2016, Sensus Ekonomi akan kembali digelar untuk kelima kalinya pada tahun 2026. 

BPS Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah kabupaten/kota yang akan turut berpartisipasi dalam pelaksanaan sensus ekonomi tahun 2026 ini. Data statistik daerah Kota Bekasi menunjukkan bahwa kota ini memiliki sektor perdagangan yang signifikan. Pada tahun 2023, tercatat ada 15 pasar, 6.225 toko, 4.908 kios, dan 901 koperasi di Kota Bekasi. Lebih lanjut, data statistik potensi kelurahan Kota Bekasi mencatat keberadaan 218 sarana perdagangan yang meliputi minimarket, supermarket, restoran/rumah makan, warung/kedai makanan minuman, serta toko/warung kelontong. Sementara itu, terdapat 36 sarana akomodasi berupa hotel dan penginapan. 

Selain itu, tercatat pula 117 kelompok pertokoan, 97 sarana perbankan, 353 unit industri kecil dan mikro, serta 619 sarana penunjang ekonomi lainnya. Berdasarkan Publikasi Direktori Industri Manufaktur Kota Bekasi volume I tahun 2024, terdapat 470 unit usaha atau perusahaan industri manufaktur skala menengah dan besar di Kota Bekasi yang masih aktif beroperasi.

Data ekonomi Kota Bekasi pada tahun 2023 dan 2024 memberikan indikasi awal tentang betapa luas dan beragamnya sektor-sektor ekonomi yang ada di sana. Sektor ekonomi memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan Kota Bekasi. Mengingat Sensus Ekonomi 2026 menjadi satu-satunya metode komprehensif untuk mengumpulkan data, kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan informasi dasar yang mencakup seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia, bahkan hingga tingkat wilayah terkecil, termasuk Kota Bekasi. Diharapkan, hasil dari sensus ekonomi tahun 2026 akan menyajikan detail mengenai struktur ekonomi, karakteristik berbagai jenis usaha, serta perkembangan ekonomi digital dan ekonomi lingkungan di wilayah tersebut.

Dalam Sensus Ekonomi tahun 2026, akan didata sebanyak 18 kategori usaha. Ini meliputi berbagai sektor seperti Pertambangan dan Penggalian (B), Industri Pengolahan (C), Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin (D), Pengolahan Air dan Limbah, Daur Ulang Sampah, serta Pemulihan Lingkungan (E), Konstruksi (F), Perdagangan Besar dan Eceran, termasuk Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (G), Transportasi dan Pergudangan (H), Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman (I), Informasi dan Komunikasi (J), Jasa Keuangan dan Asuransi (K), Real Estat (L), Kegiatan Profesional, Ilmiah, dan Teknis (M), Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, dan Agen Perjalanan (N), Pendidikan (P), Kesehatan dan Kegiatan Sosial (Q), Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi (R), Jasa Lainnya (S), serta Kegiatan Badan Internasional dan Ekstra Internasional Lainnya (U). Namun, terdapat beberapa sektor yang tidak termasuk dalam pendataan SE2026, yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (O), serta Kegiatan Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja dan Kegiatan yang Menghasilkan Barang Jasa oleh Rumah Tangga (T).

Informasi mengenai 18 katagori usaha akan mencakup aspek kewilayahan, skala usaha, jenis lapangan usaha, serta berbagai indikator ekonomi. Sementara itu, informasi terkait karakteristik usaha akan menyajikan data mengenai kendala dan potensi usaha, kinerja dan tingkat persaingan, serta aspek permodalan dan investasi. Lebih lanjut, Sensus Ekonomi 2026 juga akan mengumpulkan informasi mengenai perkembangan ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. 

Dalam konteks Kota Bekasi, gambaran struktur ekonomi yang akan dihasilkan diharapkan dapat menjawab isu-isu krusial seperti daya saing usaha dan perbandingan daya saing antar wilayah dalam hal kemudahan berusaha. Selain itu, sensus ini akan memetakan kondisi perekonomian wilayah, baik dari sisi level maupun struktur ekonomi yang ada. Data mengenai jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beserta kontribusinya terhadap perekonomian nasional dan lokal juga akan tersedia. Penerapan konsep ekonomi digital dan ekonomi lingkungan di Kota Bekasi juga menjadi fokus informasi. Dengan harapan mampu menyajikan gambaran utuh tentang kondisi ekonomi Kota Bekasi, Sensus Ekonomi 2026 diproyeksikan akan menjadi fondasi yang kuat dalam merancang strategi pembangunan ekonomi ke depan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sensus ini diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai persoalan yang dihadapi dunia usaha serta jenis bantuan yang dibutuhkan untuk merencanakan strategi pengembangan usaha, termasuk dalam mengidentifikasi peluang usaha baru dan target pasar yang potensial.

Tag :
Terkini Lainnya

Lihat Semua