Analis ESPN, Stephen A. Smith, mengingatkan Draymond Green untuk lebih berhati-hati saat Golden State Warriors bersiap menghadapi Houston Rockets di putaran pertama playoff NBA.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena adanya tensi tinggi antara Green dan forward Rockets, Dillon Brooks.
Dalam acara First Take yang tayang Jumat lalu, Smith menjelaskan keunggulan utama Green sebagai pemain.
“Elemen terbesar dari Draymond Green adalah cara berpikirnya,” ujar Smith kepada Danny Green dan Molly Qerim.
“Dillon Brooks secara tidak langsung menantang dia dengan ucapannya.
Ketika Brooks berkata, ‘Saya tidak akan dikeluarkan dari lapangan, biar orang lain saja,’ kita tahu siapa yang dimaksud.
Pernyataan seperti itu pasti didengar oleh Draymond, dan kemungkinannya dia akan menjawab dengan permainan psikologis—berusaha menang secara mental.”
Smith juga menegaskan bahwa Green perlu mengontrol emosinya, terutama mengingat sejarahnya yang sempat merugikan tim akibat insiden di masa lalu.
“Perlu diingatkan lagi: Draymond harus bisa mengendalikan dirinya,” kata Smith.
“Bahkan Draymond sendiri pernah mengakui bahwa ia membuat Golden State kehilangan peluang juara karena diskors saat Final NBA 2016, tepatnya di gim kelima.”
Ketegangan antara Green dan Brooks bukanlah hal baru. Keduanya sering terlibat adu argumen panas ketika Brooks masih membela Memphis Grizzlies.
Kini, sebagai bagian dari tim muda Rockets yang sedang bangkit, Brooks diprediksi akan menjadi pengganggu utama bagi langkah Warriors.
Smith memahami panasnya rivalitas antara Warriors dan Rockets, serta reputasi Green sebagai pemain yang keras dan kerap terlibat pelanggaran atau insiden yang berujung diskors.
Hal ini, menurutnya, bisa menjadi titik rawan bagi Golden State jika tidak dikelola dengan baik.