SUBANG DOELOE: Beni Rudiono Sebut Subang Ibarat Gadis Cantik

SEJARAH: Pemerhati Sejarah sekaligus Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang, Beni Rudiono ketika menjelaskan sejarah di Wisma Karya beberapa waktu lalu. Muhammad Faishal/Pasundan Ekspres
SUBANG-Pemerhati sejarah sekaligus Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang, Beni Rudiono menyebut, masyarakat Subang kurang tertarik belajar sejarah kotanya.
"Kenapa saya tahu banyak soal sejarah Subang? Sebenarnya bukan lebih tahu, tapi orang Subang tidak tertarik untuk membuka dan menulis sejarahnya sendiri," ucapnya.
Ia berpendapat hal itu tidak lepas dari beberapa faktor, salah satunya dikubur oleh peristiwa G30SPKI, sehingga banyak orang Subang yang berkaitan menyembunyikannya.
"Banyak orang besar di Subang yang kebetulan ada kaitan dengan salah satu keluarganya yang terlibat tidak mau mengakui dirinya sebagai orang Subang, sehingga hilang kebanggaan itu. Dulu ada namanya 'Sampul D', orang-orang yang punya keterkaitan atau silsilah dengan keluarga yang terlibat susah menjadi apapun," ucapnya.
BACA JUGA: Kasus DBD di Subang Mulai Menurun pada Juli 2025
Dari sana, sedikit sekali masyarakat Subang yang menulis soal sejarah tentang Kabupaten Subang karena takut dicap sebagai keturunan PKI.
Di samping itu terdapat beberapa stigma negatif lainnya yang membuat masyarakat Subang takut untuk menulis tentang sejarah Subang. Hal tersebut yang membuat Beni kesal, karena orang Subang terkesan tidak melawan dan enderug pasrah terhadap stigma-stigma yang ada.
Baginya, Subang adalah kota yang hebat dengan segala potensi yang terpendam, termasuk dalam konteks kekayaan sejarah atau warisan masa lalu yang belum digali.
"Subang itu ibarat gadis cantik yang tidak banyak orang tahu, tahunya hanya dari keluarga miskin dan tidak berguna, sehingga tidak menghormati si cantik ini," ucapnya.
Beni meyakini masyarakat Subang akan lebih mencintai kotanya apabila mulai menggali tentang warisan sejarah yang ada di Subang.
"Ibarat ketika kamu mencoba mengenal seorang perempuan, kamu akan tahu siapa orang tuanya, rumahnya dimana, apa kesukaannya, dan lain-lain. Dari sana lah kamu akan mulai mencintai dia. Jika tidak mencoba kamu pun tidak akan mencintai perempuan itu," ucapnya.
Itulah yang dilakukan oleh Beni sehingga mencintai Subang, melalui sejarah yang ia pelajari selama ini.
Berangkat dari situ, ia pun mulai membuat konten tentang sejarah Subang di akun media sosialnya dengan harapan banyak masyarakat Subang merasakan apa yang dirinya rasakan.
"Saya senang, saya tidak merasa sia-sia membaca buku selama ini, dan inilah waktunya untuk menyampaikan semuanya.
Ia pun bertekad akan terus mengunggah konten-konten sejarah Subang di akun media sosialnya.(fsh/ysp)