SUBANG-Berdasarkan data luas panen dan produksi padi di Jawa Barat 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, pada 2024 luas panen padi mencapai 1,48 juta hektare dengan produksi padi sebanyak 8,63 juta ton gabah kering giling (GKG).
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 mencapai 4,98 juta ton.
Meskipun luas panen padi di Jawa Barat pada 2024 mencapai 1,48 juta hektare, namun luas tersebut nyatanya mengalami penurunan sebesar 108,29 ribu hektare atau 6,84 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 1,58 juta hektare.
Di Kabupaten Subang sendiri, luas panen padi pada 2024 juga mengalami penurunan dari 174.865 hektare pada tahun 2023 turun menjadi 163.882 hektare.
Akan tetapi, Kabupaten Subang masih menjadi kabupaten/kota ketiga terluas di Provinsi Jawa Barat dibawah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Karawang.
Sementara itu, produksi padi di Jawa Barat pada 2024 yaitu sebanyak 8,63 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 513,16 ribu ton atau 5,61 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebanyak 9,14 juta ton GKG.
Penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi, salah satunya adalah Kabupaten Subang, yakni dari 1.027.660 GKG di tahun 2023 menjadi 968.941 ton GKG di tahun 2024.
Meskipun demikian, Kabupaten Subang masih pada posisi ketiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 dibawah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Karawang.
adapun produksi beras pada 2024 di Jawa Barat untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 4,98 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 296,34 ribu ton atau 5,61 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebanyak 5,28 juta ton.
Penurunan ini juga terjadi di Kabupaten Subang yang mencapai 559.546 ton beras di tahun 2024 yang sebelumnya mencapai 593.455 ton beras pada tahun 2023. Hal serupa juga terjadi di wilayah produksi beras potensial lainnya seperti Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Karawang.
Luas panen dan produksi padi mengalami kemunduran dan penurunan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024, dibandingkan dengan tahun 2023. Hal ini juga berdampak pada turunnya produksi beras pada tahun 2024.
Penurunan tersebut terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk wilayah-wilayah yang dianggap potensial, salah satunya Kabupaten Subang.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Subang, Sulaeman Sidik menjelaskan, mundurnya panen di Subang disebabkan oleh beberapa faktor.
"Mundurnya luas panen di Kabupaten Subang pada tahun 2024, dikarenakan dampak dari el nino, tanam mundur, sehingga jadwal panen pun mundur," ucapnya.
Begitu pun dengan penurunan produksi padi di tahun 2024, kata Sulaeman, akibat dari fenomena iklim el nino, serta ketersediaan air di berbagai sumber yang kering.
"Dampak kekeringan di Kabupaten Subang pada tahun 2024 dialami oleh berbagai kecamatan, yaitu Kecamatan Cipunagara, Kecamatan Pusakajaya, Pusakanegara, Kecamatan Sukasari, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Cipendeuy, Kecamatan Patokbeusi, Kecamatan Cibogo, dan Kecamatan Pagaden," ucapnya.
Meskipun demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat memprediksi produksi beras di Jabar akan meningkat hingga 40 persen pada tahun 2025, setelah 2024 mengalami penurunan.
Dikutip dari Antara, Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus menyatakan peningkatan ini dipengaruhi oleh program pompanisasi pada lahan pertanian kritis. Dengan adanya program tersebut, produksi beras diperkirakan meningkat secara signifikan pada kuartal pertama 2025.
"Saat ini sudah terlihat adanya perbaikan dan peningkatan produksi sejak diterapkannya pompanisasi. Diprediksi, Januari hingga April 2025 akan terjadi peningkatan signifikan, bahkan dibandingkan dengan 2023," kata Darwis.
Fakta Pertanian di Jabar
Luas Panen Padi:
- 2023: 1,58 juta hektare
- 2024: 1,48 juta hektare (↓6,84)
Produksi Gabah (GKG):
- 2023: 9,14 juta ton
- 2024: 8,63 juta ton (↓5,61%)
Produksi Beras:
- 2023: 5,28 juta ton
- 2024: 4,98 juta ton (↓5,61%)
Fakta Pertanian di Subang
Peringkat: Ke-3 terbesar di Jabar (setelah Indramayu & Karawang).
Penurunan Produksi Padi:
- 2023: 1.027.660 ton GKG
- 2024: 968.941 ton GKG (↓58.719 ton)
Penyebab:
- Dampak El Niño (kekeringan).
- 9 Kecamatan Terdampak: Cipunagara, Pusakajaya, Pusakanegara, Sukasari, Pabuaran, Cipeundeuy, Patokbeusi, Cibogo, dan Pagaden.
Proyeksi 2025
Prediksi BPS Jabar:
- Produksi beras naik 40% berkat program pompanisasi (pengairan lahan kritis). (fsh/ysp)