5 Indikator Trading Terbaik 2025! Cocok Buat Pemula yang Baru Terjun ke Pasar!

5 Indikator Trading Terbaik 2025! Cocok Buat Pemula yang Baru Terjun ke Pasar!

5 Indikator Trading Terbaik 2025! Cocok Buat Pemula yang Baru Terjun ke Pasar!

2. Lagging Indicators

  • Kalau yang ini baru nunjukin sinyal setelah pergerakan harga sudah mulai terjadi. Cenderung lebih aman buat konfirmasi arah tren yang sudah jalan.

 

Indikator untuk Trading Pemula: Mana yang Cocok di Tahun 2025?

Nah, sekarang kita masuk ke bagian paling penting: indikator untuk trading pemula. Dari sekian banyak indikator yang ada, nggak semuanya cocok buat trader yang masih tahap belajar. Berikut ini rekomendasi indikator yang paling cocok buat pemula di 2025, lengkap dengan penjelasannya:

1. Moving Average (MA)

Dikutip dari laman resmi Investopedia (14 Juli 2025), Moving Average adalah salah satu indikator paling basic dan sering dipakai oleh pemula maupun profesional. Indikator ini bantu menghaluskan data harga supaya lebih gampang lihat tren jangka pendek dan panjang.

Ada dua jenis MA yang sering dipakai:

  • Simple Moving Average (SMA): rata-rata harga dalam periode tertentu.
  • Exponential Moving Average (EMA): mirip SMA, tapi lebih fokus ke harga terbaru.
  • Kombinasi MA-50 dan MA-200 adalah yang paling umum dipakai untuk lihat tren jangka panjang.

2. Relative Strength Index (RSI)

Indikator untuk trading pemula selanjutnya adalah RSI. Sesuai penjelasan dari TradingView.com edisi update 14 Juli 2025, RSI digunakan buat lihat kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Skalanya dari 0 sampai 100.

  • RSI di atas 70 = overbought (harga bisa turun).
  • RSI di bawah 30 = oversold (harga bisa naik).
  • RSI sangat cocok buat pemula karena gampang dibaca dan sering akurat di market sideways.

3. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Kalau butuh indikator buat lihat momentum dan tren secara bersamaan, MACD jawabannya. Ini termasuk indikator lagging yang berguna banget buat konfirmasi arah tren. MACD punya tiga komponen: MACD line, signal line, dan histogram.

Dilansir dari CoinDesk (update 14 Juli 2025), banyak trader kripto pemula pakai MACD buat cek sinyal beli saat garis MACD potong signal line dari bawah, dan sinyal jual saat potong dari atas.

4. Bollinger Bands

Bollinger Bands cocok banget buat ngukur volatilitas. Indikator ini punya tiga garis: upper band, middle band (biasanya SMA-20), dan lower band. Kalau harga mulai mendekati upper band, artinya harga mulai mahal. Kalau menyentuh lower band, bisa jadi waktu yang bagus buat beli.

Buat pemula, indikator ini bantu lihat seberapa 'liar' pergerakan harga. Sumber resmi dari Investing.com (14 Juli 2025) menyebutkan bahwa Bollinger Bands makin banyak digunakan di market kripto dan saham karena fleksibel.


Berita Terkini