Ketum PBNU Tegaskan NU Tak Lagi Terlibat Politik Praktis

Ketum PBNU Tegaskan NU Tak Lagi Terlibat Politik Praktis

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

PURWAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan komitmen NU tidak lagi terlibat dalam kontestasi politik praktis. 

Gus Yahya mengatakan bahwa NU akan fokus menjalankan fungsi sosial-keagamaan dan berkhidmat kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Gus Yahya saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Al-Hikamussalfiyah, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025).

"Kami berkali-kali menegaskan bahwa ulama harus disiplin menunjukkan diri untuk tidak lagi menjadi aktor dalam kompetisi kekuasaan," kata Gus Yahya.

BACA JUGA: Cegah Bullying Sejak Dini, Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman

"NU akan konsentrasi membantu masyarakat dan mendukung program-program pemerintah yang membawa kemaslahatan," ujarnya menambahkan.

Gus Yahya juga berharap ke depan tidak ada lagi fungsionaris NU yang mencalonkan diri dalam pemilu, baik pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan presiden (pilpres).

"Mudah-mudahan ke depan semakin berkurang bahkan tidak ada lagi fungsionaris NU yang terlibat dalam kompetisi politik. NU harus fokus pada khidmat kepada masyarakat dan menjauhi politik praktis," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa sikap ini merupakan implementasi amanat Muktamar ke-27 Nahdlatul Ulama di Situbondo 1984, yang menegaskan NU kembali ke khittah sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah, bukan sebagai organisasi yang terlibat dalam politik.

BACA JUGA: KKN STAI Riyadhul Jannah Edukasi Siswa Soal 'Stop Bullying'

"Ini adalah tugas dasar yang harus kita laksanakan dengan sungguh-sungguh," kata Gus Yahya.

Sementara itu, terkait pembangunan Dapur MBG, Gus Yahya mengatakan bahwa ini menjadi langkah konkret PBNU dalam mendukung program nasional. Saat ini, kata dia, setidaknya terdapat 1.000 dapur yang dikelola PBNU yang akan dibangun secara bertahap.

"Pada tahap pertama ada 218 yayasan berbasis pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan NU yang telah masuk dalam proses di portal Badan Gizi Nasional atau BGN," ujarnya.(add)


Berita Terkini