Tari Doger dan Sisingaan: Tarian Khas Subang yang menjadi Pesona Budaya Tradisional

Tari Doger dan Sisingaan: Tarian Khas Subang yang menjadi Pesona Budaya Tradisional (Image From: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)
PASUNDAN EKSPRES - Mengenal tarian khasi Subang. Kabupaten Subang, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, merupakah salah satu wilayah yang kaya akan seni dan budayanya.
Subang tak hanya dikenal karena kekayaan alam dan pertaniannya, tapi juga karena warisan budayanya yang masih dilestarikan hingga saat ini, terutama pada seni pertunjukan tradisional.
Kabupaten yang memiliki populasi sebanyak 1,6 juta jiwa ini menjadi salah satu pusat budaya Sunda yang terus berkembang.
Seni dan kesenian seolah telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Subang, baik sebagai hiburan maupun sebagai ekspresi nilai-nilai tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Lalu, apa saja, ya tarian khas Subang?
BACA JUGA: Reformasi Birokrasi, 32 ASN Dinkes Subang Terancam Sanksi Berat Akibat Indisipliner
Tarian Khas Subang yang menjadi Pesona Budaya Tradisional
Di antara sekian banyak kesenian yang berkembang di Subang, dua tarian khas yang sangat terkenal adalah Tarian Doger dan Kesenian Sisingaan.
Tarian Doger
Dilansir dari laman Pemkab Subang, Tarian Doger merupakan salah satu kesenian khas Subang yang sarat makna dan memiliki akar kuat dalam budaya masyarakat lokal. Nama Doger sendiri berasal dari gabungan dua kata, yaitu “Dog” dan “Ger”.
BACA JUGA: Rahmawati Hidayah Siswi SMAN 1 Subang Sabet Juara 1 Jurnalistik di FLS3N Tingkat Kabupaten
Kata Dog merujuk pada alat musik pengiring yang disebut dog-dog, sebuah instrumen pukul tradisional yang terbuat dari kayu pohon kelapa dengan membran dari kulit kambing.
Sedangkan Ger adalah singkatan dari kata “Beger”, yang dalam bahasa Sunda berarti “kasmaran” atau sedang jatuh cinta.
Awalnya, kesenian Doger adalah hiburan rakyat yang dipentaskan untuk masyarakat di wilayah Subang, terutama di daerah perkebunan.
Tarian ini identik dengan pergaulan dan hiburan bagi para remaja dan pemuda-pemudi yang sedang mengalami masa-masa kasmaran.
Disajikan dalam bentuk tarian pergaulan, para penarinya adalah wanita (sering disebut ronggeng) yang tampil diiringi oleh alunan musik gamelan khas Sunda. Pementasan ini dipimpin oleh seorang pimpinan kelompok seni yang disebut lurah kongsi.
Kesenian Sisingaan
Selain Doger, Kesenian Sisingaan menjadi tarian khas Subang yang paling dikenal luas hingga ke mancanegara.
Kesenian ini memiliki nilai historis dan simbolis yang sangat kuat, terutama dalam konteks perlawanan terhadap penjajah pada masa kolonial.