Makna Ibadah Qurban Assyifa, Tanamkan Akhlaqul Karimah pada Setiap Peserta Didik

Makna Ibadah Qurban Assyifa, Tanamkan Akhlaqul Karimah pada Setiap Peserta Didik

Assyifa adalah sekolah yang mengajarkan nilai-nilai luhur pengorbanan, keikhlasan, empati, dan ketaatan, membentuk generasi yang siap berkhidmat untuk umat.

 

SUBANG - Ibadah qurban di lingkup Assyifa bukan hanya sekadar ibadah tahunan, melainkan sebuah kurikulum nyata yang dirancang khusus untuk menanamkan akhlaqul karimah pada setiap peserta didiknya.

Di balik setiap proses penyembelihan dan distribusi, terdapat nilai pendidikan yang bertujuan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara spiritual dan peduli secara sosial.

K.H. Dr. Lalu Agus Pujiartha, M.A., selaku Ketua Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, menjelaskan inti dari pendekatan ini. "Kami mengajak seluruh anak didik kami betul-betul mengingat sosok yang sangat bersejarah yang diterangkan dalam Al-Quran sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik, Nabi Ibrahim A.S.," tuturnya.

BACA JUGA: Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

Penekanan pada kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS ini bertujuan untuk membangun pemahaman dasar tentang makna pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, K.H. Dr. Lalu Agus Pujiartha menekankan bahwa tujuan utama Assyifa dalam melibatkan murid secara aktif dalam proses qurban adalah menanamkan karakter.

"Target utama As-Syifa adalah tarbiyah generasi, tarbiyah keislaman, cinta tanah air, dan pengabdian kepada umat di mana pun berada," tegasnya.

Melalui pengalaman langsung, santri diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai ini, bukan hanya sebagai teori semata.

BACA JUGA: Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Pasirmunjul, Om Zein Turunkan Tim Ahli untuk Teliti Penyebabnya

Proses pendidikan ini dimulai jauh sebelum Hari Raya Idul Adha. Santri diajak dalam Dauroh Udhiyah (pelatihan qurban) yang diselenggarakan bersama Juru Sembelih Halal (Juleha) Kabupaten Subang.

Dauroh ini tidak hanya mengajarkan teknis handling dan penyembelihan hewan qurban sesuai syariat, tetapi juga menggali makna spiritual di baliknya.

"Dauroh Udhiyah dihadirkan untuk memaknai kembali nilai pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan. Karena qurban bukan hanya tentang hewan, tapi tentang hati. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ma’idah: 27: 'Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa'," jelas beliau, mengutip landasan Al-Quran.

Dari kegiatan ini, santri juga diajarkan tentang adab dan karakter seorang muslim yang sejati. "Ini adalah pelajaran tentang bagaimana bentuk ketaatan seorang anak terhadap perintah Allah dan ayahnya, bagaimana muamalah seorang anak dengan penuh hormat kepada orang tuanya.

Hal inilah yang menjadi fokus pendidikan di As-Syifa untuk para peserta didiknya, tentang adab dan karakter seorang muslim," pungkas K.H. Lalu.

Respon para santri terhadap keterlibatan mereka dalam proses qurban ini sangat antusias. "Alhamdulillah mereka sangat antusias, karena menjadi momen berharga bagi mereka bisa belajar menyembelih hingga distribusi ke masyarakat," tambahnya.

Ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan berbasis pengalaman yang diterapkan oleh Assyifa berhasil menumbuhkan semangat belajar dan berkontribusi pada diri para santri.

Dengan demikian, Assyifa membuktikan bahwa perayaan Idul Adha bisa lebih dari sekadar momentum seremonial.


Berita Terkini