Hari Lingkungan Hidup, di Subang Ada Satpam Peduli Lingkungan, Kenalan Yuk

Hari Lingkungan Hidup, di Subang Ada Satpam Peduli Lingkungan, Kenalan Yuk

Nurjaya Seorang Satpam. HADI MARTADINATA/PASUNDAN EKSPRES

Kepedulian Nurjaya terhadap alam bukanlah hal baru. Sejak tahun 2005, ia dan keluarganya sudah mulai melakukan aksi nyata dengan menanam biji-bijian. Saat itu, ia masih fokus pada jenis tanaman lokal yang mudah didapat.

“Dulu saya tanam biji-bijian yang ada di sekitar rumah. Lama-lama saya berpikir, kenapa tidak menanam buah-buahan saja? Selain bermanfaat untuk penghijauan, juga bisa dimakan makhluk hidup lainnya, termasuk manusia juga,” kenangnya.

Ia mulai mengembangkan metode sederhana untuk memastikan bibit pohon tumbuh dengan baik. 

Setiap bibit ditanam lebih dulu di polybag, dirawat hingga cukup kuat, baru kemudian dipindahkan ke alam terbuka.

Cara ini dianggap efektif dalam menjaga kelangsungan hidup tanaman, terutama di lingkungan liar.

Pohon-pohon yang ia tanam tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Bukanagara, Pasir Jaka, hingga ke tebing-tebing terjal yang jarang dijamah manusia.

“Kalau hanya di lahan rata, banyak yang bisa menanam. Tapi di tebing-tebing yang rawan longsor, pohon bisa jadi penyangga alami. Makanya saya pilih lokasi itu juga,” terang Nurjaya.

Apa yang dilakukan Nurjaya bukan hanya sekadar kegiatan bercocok tanam. Ia menanam harapan, menanam kehidupan, dan menanam kesadaran.

Dengan caranya yang sederhana, ia menunjukkan bahwa siapapun bisa berkontribusi dalam menjaga bumi.

“Jangan tunggu jadi pejabat atau orang kaya dulu baru peduli lingkungan. Dari rumah kita sendiri, dari tanah kecil di halaman, bahkan di polybag, kita bisa mulai. Saya ini hanya satpam, tapi saya yakin setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar kalau dilakukan bersama-sama,” ujarnya penuh semangat.

Ia juga menyayangkan masih banyak orang yang menanam pohon hanya sebagai simbolik, tanpa memikirkan dampak jangka panjang atau keberlanjutannya.

“Kalau hanya menanam pohon yang tidak bisa dimakan, hewan-hewan jadi bingung cari makan. Kasihan. Saya kira kalau kita benar-benar ingin menjaga keseimbangan alam, kita harus berpikir lebih jauh dari sekadar menanam pohon untuk hiasan,” tegas Nurjaya.

Di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, Nurjaya berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Ia tidak berharap pujian, tidak pula menanti bantuan. Yang ia inginkan hanyalah lebih banyak orang ikut menanam dan merawat alam.

“Saya hanya ingin anak cucu nanti masih bisa lihat burung beterbangan, serangga menghisap bunga, monyet bergelantungan di pohon, dan semuanya berjalan alami seperti dulu. Jangan sampai anak-anak kita hanya bisa lihat itu semua dari gambar atau video. Mari kita jaga alam ini bersama-sama,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca.(hdi) 

 


Berita Terkini

Tengok saja, bagaimana Presiden Prabowo menyambut Megawati seperti menyambut saudara yang telah lama tak bersua. (Dok Setneg)

Pojokan 255: Ketemu

3 jam yang lalu