Bentuk Karakter Lewat TdBA, Yasri Ajak Siswa Tanami Kebon Sakola Cendekia di Purwakarta

Yayasan Yasri Purwakarta mengajak para siswa SDIT dan SMPIT Cendekia, untuk bercocok tanam di Kebon Sekola Cendekia sebagai bagian dari program Tatanen di Bale Atikan. (Adam Sumarto/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Yayasan Yasri Purwakarta yang di antaranya menaungi SDIT dan SMPIT Cendekia, mengajak para siswa di kedua sekolah tersebut untuk bercocok tanam sebagai bagian dari program Tatanen di Bale Atikan (TdBA).
Kegiatan ini dilaksanakan di Kebon Sekola Cendekia seluas 4.000 meter persegi yang berlokasi di RT 19/RW 05 Kelurahan Munjul Jaya, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Rabu (28/5).
Ketua Dewan Pembina Yayasan Yasri Purwakarta Agus Muharam menyebutkan, TdBA yang merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta dapat membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan.
"Melalui TdBA ini siswa menjadi tahu bagaimana menanam mentimun, tomat, dan lainnya. Siswa juga mengetahui berbagai bibit buah-buahan seperti durian, kelengkeng, matoa, sirsak dan lainnya," kata Agus.
BACA JUGA: Gubernur Ahmad Luthfi: Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Jateng Dapat Tingkatkan Pariwisata
Disebutkannya, Yasri bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kelurahan Munjul Jaya memanfaatkan lahan atau tanah garapan yang ada di Kelurahan Munjul Jaya menjadi Kebon Sakola Cendekia.
"Kemarin itu kami, para guru dan siswa, menanam mentimun. Selanjutnya ada yang mengurus dan dalam tiga bulan ke depan akan panen," ujar Agus menambahkan.
Nanti pada saat panen, sambungnya, Yayasan Yasri Purwakarta akan mengundang Bupati Purwakarta, Kepala Dinas Pendidikan, Lurah dan orang tua siswa untuk hadir dan ikut melakukan panen.
"Ke depan, Kebon Sakola Cendekia akan terus dikembangkan. Di antaranya digunakan sebagai tempat pelatihan terkait ketahanan pangan. Tidak hanya tanaman tapi juga ternak, seperti lele, ayam dan lainnya," ucap Agus.
Untuk mewujudkannya, pihaknya juga siap menjalin kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Dinas Perikanan dan Peternakan.
"Program ini tidak membebankan pemerintah daerah, karena pihak yayasan dan donatur yang akan menyediakan bibitnya. Termasuk mengundang narasumber untuk memberikan pelatihan," katanya.
Ia pun berharap keberadaan Kebon Sakola Cendekia menjadi pengingat bagi para peserta didik agar tidak lupa kepada pertanian, peternakan dan perikanan.
"Anak-anak bisa mengujicobakan kemampuannya bercocok tanam sehingga dapat terbentuk karakter cinta pertanian untuk ketahanan pangan," ujarnya.(add)