KARAWANG - Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih Pengda Jawa Barat menggelar Pelatihan Pelatih Daerah Level Pemula, di SDIT Nurul Imam Pasirjengkol Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Sabtu-Minggu, 26-27 April 2025.
Agenda tersebut diikuti 61 pelatih se Jawa Barat dan 10 pelatih dari Bangka Belitung, yang mengikuti pelatihan secara daring. Pelatihan menghadirkan salah satu pelatih level nasional, Ferry Hendarsin.
Perwakilan Pengurus Pusat Merpati Putih, Indra Hadi Priyanto mengatakan, MP Pengda Jabar akan menjadi tuan rumah sirkuit Jawa-Bali, sehingga agenda pelatihan pelatih sangat tepat digelar.
"Kau pematerinya sekelas mas Ferry, harinya MP Pengda Jabar bisa menggelar pelatihan tingkat nasional," ujar Indra.
Indra berharap MP Pengda Jabar bisa menjadi role model bagi pengda-pengda lainnya, khususnya dalam mencetak pelatih andal dan atlet yang berprestasi hingga level internasional.
Indra juga berharap anggota Merpati Putih menjaga loyalitas, dan mempertahankan eksistensi perguruan khususnya terkait ciri khas keilmuan.
"Saya minta semua cabang, senior, dan pelatih, jika ada anggota yang upload di medsos tentang metode latihan baik pernafasan maupun tata gerak agar take down. Hasil latihan boleh diperagakan, tapi metode latihan jangan," pungkas Indra.
Sementara Ferry Hendarsin dalam pemaparannya mengingatkan pelatih harus memiliki 5 filosofi melatih. Pelatih menurutnya harus memiliki kemampuan metafisik, yang bukan supranatural namun terkait dengan kemampuan menganalisa.
"Pelatih harus bisa menganalisa kondisi atlet, dan pelatih juga harus bisa menganalisa apa yang dibutuhkan atlet," terang pelatih yang sukses membawa Indonesia berjaya di Asian Games 2018 itu.
Yang kedua menurut Ferry, pelatih harus memiliki kemampuan ilmu pengetahuan yang baik. Kemudian pelatih juga harus logis atau memiliki kemampuan logika.
Sementara filosofi keempat, pelatih harus memiliki etika dan yang terakhir pelatih harus memiliki estetika atau dalam hal tersebut memiliki harmonisasi dalam hubungan antara pelatih dan atlet.
"Dalam olahraga prestasi, peran pelatih itu sangat penting. Namun pelatih juga harus terus meningkatkan kemampuan. Ketika pelatih berhenti belajar, saat itu pula dia berhenti melatih," tandas Ferry.
Pelatih yang sukses menurutnya harus memiliki kemampuan sport science yang baik, dan mampu mempelajari keterampilan baru yang fleksibel untuk mengubah cara lama jika diperlukan.
"Pelatih sukses adalah pelatih yang mau menerima kritik membagun, dan bisa mengevaluasi diri secara kritis," sambungnya.
Dalam agenda pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi mengenai fundamental movement skill, functional movement skill, dan functional movement screening.
Peserta juga mendapat materi mengenai cara melatih anak usia dini dengan berbagai metodenya, merencanakan program latihan, dan tata tertib latihan Merpati Putih.(rls)