Hutan Kota Ranggawulung di Subang Menuju Tahura yang Minim Anggaran

Hutan Kota Ranggawulung di Subang Menuju Tahura yang Minim Anggaran

Warga Subang yang asik bersantai menikmati alam hijau di Hutan Kota Ranggawulung, Selasa (29/7/2025).(Zaenal Abidin/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Hutan Kota Ranggawulung, yang telah lama menjadi paru-paru hijau sekaligus ruang terbuka hijau andalan Kabupaten Subang, tengah berupaya naik status menjadi Taman Hutan Raya (Tahura).

Namun, upaya ini tidak semulus yang diharapkan, sebab keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh pengelola.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Subang Nomor: 522/Kep.197-Dinhuthun/2009, Hutan Kota Ranggawulung telah resmi ditetapkan sebagai Hutan Kota.

Dengan luas mencapai 12,974 hektare, kawasan ini menyimpan potensi ekologis dan edukatif yang sangat besar bagi masyarakat Subang dan sekitarnya.

BACA JUGA: Rekomendasi Rumah Makan di Subang Kota, Mampir Dulu Yuk!

Kepala UPTD Hutan Kota Ranggawulung, Yayah mengungkapkan, bahwa pihaknya telah lama merancang rencana pengembangan kawasan ini menjadi Tahura agar pengelolaannya lebih profesional dan memiliki akses ke anggaran yang lebih memadai.

"Kami ingin Ranggawulung menjadi ikon kebanggaan Subang, namun saat ini anggaran menjadi kendala terbesar," ujarnya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (29/7/2025).

Meski dengan keterbatasan, kawasan ini telah dihuni oleh sekitar 19.000 pohon dari 84 jenis pohon yang berbeda. Keanekaragaman hayati ini menjadi bukti bahwa Hutan Kota Ranggawulung memiliki daya dukung ekologis yang kuat untuk dijadikan Tahura.

Yayah menambahkan, jika Ranggawulung bisa berubah status menjadi Tahura, maka akan ada banyak peluang untuk mendatangkan dana bantuan, termasuk dari pemerintah pusat maupun lembaga konservasi. 

BACA JUGA: Lagi Hits! Ini Dia Makanan Viral di Subang yang Bikin Ketagihan

Selain itu, status Tahura juga akan membuka peluang besar untuk pengembangan wisata edukasi lingkungan dan penelitian.

Hutan Kota ini juga sering dijadikan tempat kegiatan edukatif, seperti praktek lapangan oleh pelajar dan mahasiswa, serta kegiatan komunitas pecinta lingkungan.

Namun tanpa dukungan anggaran yang layak, kegiatan tersebut masih bersifat swadaya dan belum bisa dikembangkan secara optimal.

Di balik keterbatasannya, Hutan Kota Ranggawulung tetap menjadi salah satu lokasi favorit warga hanya sekedar bersantai, beristirahat disiang hari, dan sekadar menghirup udara segar. Suasana rindang dan alami menjadi daya tarik tersendiri yang ditemukan di pusat kota.

Yayah berharap Pemkab Subang bisa lebih memperhatikan potensi kawasan ini.

"Kalau memang ingin menjadikan Ranggawulung sebagai ikon Subang, tentu perlu komitmen nyata, termasuk dalam hal pendanaan," tegasnya.

Ke depan, jika rencana perubahan status ini berhasil, maka Ranggawulung bisa menjadi contoh keberhasilan pengelolaan kawasan hijau di tingkat daerah.

"Maka selain fungsi konservasi, Tahura juga dapat menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lokal," pungkasnya.(znl/se)


Berita Terkini