Kunci Keberhasilan Kecamatan Purwadadi Capai Zero New Stunting Tahun 2024

PENYULUHAN: TPPS Kecamatan Purwadadi ketika melakukan penyuluhan 1.000 HPK kepada keluarga memiliki Balita dalam rangka pencegahan stunting, beberapa waktu lalu. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES
SUBANG-Kecamatan Purwadadi meraih penghargaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Award tingkat Kecamatan tahun 2024. Hal ini tidak lepas dari pencapaian mereka dalam mewujudkan Zero New Stunting atau tidak ada angka stunting baru pada tahun tersebut.
Angka prevalensi stunting 0 persen tersebut menjadikan Purwadadi berada diurutan terendah diantara kecamatan lainnya.
Melihat prestasi itu, Camat Purwadadi, Andri Darmawan mengatakan, dirinya mewakili Kecamatan Purwadadi merasa bangga dengan pencapaian tersebut.
"Tentu penghargaan ini menjadi sebuah kebanggaan. Ini hasil kerja keras dari seluruh pihak dan ini tentunya diawali dari tingkat bawah yang luar biasa," ucapnya kepada Pasundan Ekspres.
BACA JUGA: Peta Kabupaten Subang: Panduan Lengkap Wilayah, Kecamatan, dan Potensi Daerah
Ia mengatakan, keberhasilan Kecamatan Purwadadi dalam melakukan percepatan penurunan Stunting tak akan terwujud tanpa beberapa kunci yang wajib dimiliki di TPPS Kecamatan dan Desa, salah satu kuncinya adalah soal regulasi kebijakan dan legalitas.
"Kita ingin memastikan seluruh unsur dapat terlibat. Jadi kecamatan maupun desa menetapkan sebuah aturan yang itu diberlakukan untuk seluruh pihak, oleh sebab itu kita mengajak seluruh stakeholder," ucapnya.
Regulasi itupun salah satunya menghasilkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan.
Kesuksesan Kecamatan Purwadadi juga diwujudkan dengan upaya lainnya, yaitu dengan menciptakan inovasi khusus pencegahan dan penanganan stunting.
BACA JUGA: Pemdes Tanjungsari Barat di Subang Bangun Jalan Lingkungan
"Kami Pemerintah Kecamatan dan seluruh stakeholder bersama-sama memiliki inovasi kurang lebih sebanyak 8 inovasi," ucapnya.
Ia pun menyebutkan inovasi-inovasi tersebut, diantaranya yakni Purwadadi Bergerak Untuk Menurunkan Angka Stunting (Berakting), Aksi Usir Stunting Puskesmas Purwadadi (SIGULING MASPUR), Aksi Kelompok Sadar Stunting (SI MPOR DARTING), dan Desa Sehat Kader Peduli Stunting (DASTER PING).
Kemudian Tim Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Kolaborasi dan Aksi Lingkungan Perusahaan dalam Pencegahan Stunting (KOLANG KALING), Gerakan Enam Langkah Cegah Stunting (GELANG CENTING), serta Kunjungan Edukasi Keluarga Resiko Stunting (KUE KERING).
"Terbaru di Posyandu pun kamu juga membuat inovasi lainnya yaitu Ngabubur Kanggo Budak Leutik (Ngabatik). Inovasi itu juga sekaligus mengantarkan Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi menjadi Juara 1 tingkat Kabupaten Subang tahun 2024 kemarin dan akan tampil di tingkat Provinsi," ucapnya.
Andri mengungkapkan, kunci selanjutnya yaitu dilakukannya monitoring dan evaluasi. Dengan begitu perkembangan masalahan stunting dapat terpantau melalui program dan inovasi yang sudah ada.
"Ini sangat penting karena sasaran keluarga beresiko stunting by name by adress itu harus dimiliki oleh setiap unsur di setiap kecamatan dan desa dan itu harus dimonitor setiap hari," ucapnya.
Tidak sampai di sana, Ia mengatakan, sisi anggaran juga menjadi kunci keverhasilan dari Kecamatan Purwadadi dalam percepatan penurunan stunting.
"Alhamdulillah Kecamatan Purwadadi bersama seluruh unsur dan stakeholder menyalurkan CSR nya untuk penurunan stunting, kami kemas dalam sebuah MoU perjanjian kerja sama, salah satunya dengan PT Evoluzione Tyres," ucapnya.