Mengenal Batu Akik Merah Delima Antara Kilau Keindahan, Nilai Ilmiah, dan Warisan Budaya

Mengenal Batu Akik Merah Delima Antara Kilau Keindahan, Nilai Ilmiah, dan Warisan Budaya

Pelajari segala hal tentang batu akik merah delima, mulai dari sisi gemologi, sejarah budaya, hingga cara membedakan keasliannya.

PASUNDAN EKSPRES - Dalam dunia permata, batu akik merah delima menjadi salah satu yang paling memesona dan kontroversial.

Warnanya yang menyala, auranya yang kuat, serta sejarah panjang yang membentang dari mitos hingga ilmu pengetahuan menjadikan batu ini tak sekadar hiasan, tapi juga simbol kekuasaan, perlindungan, bahkan spiritualitas. 

Di masyarakat Indonesia, istilah "merah delima" begitu lekat dengan berbagai cerita mistis dan spiritual, meskipun secara ilmiah, batu ini merujuk pada Ruby—varietas merah dari mineral korundum.

Namun dalam praktik sehari-hari, berbagai batu berwarna merah sering ikut disebut sebagai merah delima, termasuk jenis batu akik yang tak masuk klasifikasi ruby sejati. 

BACA JUGA: 5 Tips Bilang Tidak di Tempat Kerja: Gapapa untuk Sekali-Kali Menolak!

Mengenal Batu Akik Merah Delima dari Sudut Pandang Gemologi 

Dalam gemologi, ruby adalah batu permata dengan kekerasan 9 pada skala Mohs, hanya kalah dari berlian.

Dikenal dengan warna merah darah atau merah keunguan, ruby sejati memiliki kilap yang khas dan nilai yang tinggi di pasar global. Namun, tidak semua batu akik merah delima yang beredar adalah ruby asli. 

Banyak batu berwarna merah yang dijual di pasar Indonesia dengan nama merah delima hanyalah batu akik biasa—seperti jasper, kalsedon merah, atau red baron.

BACA JUGA: Pesona Batu Akik Kalimaya, Dipercaya Bawa Keberuntungan

Nilai dan karakteristiknya pun sangat beragam, tergantung transparansi, kilap, dan asal geologisnya. Sayangnya, mitos dan penamaan populer sering kali membuat pembeli kesulitan membedakan batu permata berkualitas tinggi dari batu biasa. 

Batu Akik Merah Delima dalam Tradisi dan Kepercayaan Lokal 

Tak hanya memesona secara fisik, batu akik merah delima juga sarat dengan muatan budaya. Di berbagai kerajaan kuno Indonesia, batu ini dianggap sebagai mustika pelindung yang menambah kharisma dan kewibawaan pemiliknya.

Konsep "Mustika Merah Delima" bahkan masih dipercaya hingga kini, lengkap dengan ritual khusus dan hubungan dengan weton-weton tertentu dalam tradisi Jawa. 

Beberapa kepercayaan menyebutkan bahwa batu ini berasal dari biji buah delima yang membatu. Di dunia Islam, Hindu, hingga Mesir kuno, batu merah ini diasosiasikan dengan perlambang keberanian, keabadian, bahkan keberuntungan.

Narasi-narasi ini membentuk daya tarik spiritual yang tak bisa dilepaskan dari citra merah delima di masyarakat. 

Pasar, Nilai, dan Cara Merawat Batu Akik Merah Delima 

Harga batu akik merah delima sangat beragam, tergantung jenis dan keasliannya. Ruby alami dari Burma atau yang memiliki warna “Pigeon Blood” bisa mencapai ratusan juta rupiah per karat.


Berita Terkini