Adnan Anak Yatim Piatu dari Brebes Bersepeda Demi Bertemu KDM di Subang

Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin (kanan) saat bertemu Adnan (kiri) di warung wilayah Kecamatan Pagaden.(Cindy Desita Putri/Pasundan Ekspres)
SUBANG-Malam itu, angin dingin menyapu kawasan Pagaden, Subang. Di sudut sebuah warung kecil, seorang anak laki-laki tampak duduk kelelahan. Namanya Adnan, usianya masih belia.
Ia datang jauh-jauh dari Brebes, Jawa Tengah, hanya dengan mengayuh sepeda seorang diri. Tujuannya bukan main, ia ingin bertemu dengan tokoh idolanya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Saya ngefans banget sama Pak KDM, pengen ketemu. Terus saya juga pengen dibantu, soalnya di Brebes udah nggak punya siapa-siapa. Orangtua udah meninggal," ucap Adnan.
Kisah Adnan terungkap ketika warga sekitar iba melihat seorang anak kecil dengan sepeda berada sendirian di warung pada malam hari. Kepolisian yang sedang melakukan patroli pun segera turun tangan.
BACA JUGA: SPMB SMP IT Al-Majid di Subang Hadirkan Program Unggulan dan Diskon Menarik
"Ketemu Adnan saat saya patroli Senin malam, (9/6/25). Dia sedang ditanya-tanya warga di sebuah warung. Setelah tahu ceritanya, kami bawa ke Polres dulu," jelas AKP Ikin.
Malam itu juga, lanjut Ikin, pihak Polres Subang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes. Tak lama, Bupati Brebes mengirim tim penjemputan untuk membawa Adnan kembali ke kampung halamannya.
"Saya bawa ke kantor Polres karena Bupati Brebes menjemput Adnan untuk dibawa kembali ke Brebes Jateng malam itu juga," jelasnya.
Meski tujuannya belum tercapai, perjuangan Adnan mengundang simpati banyak pihak. AKP Ikin pun memberikan semangat kepada sang bocah.
BACA JUGA: Ketua DPRD Subang: Karang Taruna Harus Ubah Stigma Negatif, Lebih Profesional dan Inklusif
"Jangan menyerah, ya, Nak. Masih banyak orang baik di dunia ini. Kamu anak yang hebat dan berani," katanya sambil menepuk bahu Adnan.
Perjalanan Adnan bukan sekadar kisah tentang seorang anak yang ingin bertemu idolanya. Lebih dari itu, ini adalah potret keteguhan hati seorang bocah yang hidup sebatang kara, namun tetap menyimpan harapan dan keberanian. Di balik tubuh kecilnya, ada tekad besar yang tak mudah padam.(cdp/sep)