Pojokan 215: Merdeka

Pojokan 215: Merdeka

Kang Marbawi.

Kita Merdeka, dari penjajah. Tapi kita belum Merdeka dari kepentingan kelompok/sendiri. 

Tak ada orang yang Merdeka dari kepentingan. Semua orang punya kepentingan. 
 
Pantas Bung Karno menyebut; Kamu akan menghadapi musuh yang lebih sulit, yaitu saudaramu sendiri, anakmu sendiri, atau sesiapapun yang tak sejalan. Membela kepentingan sekelompok, melawan yang beda kepentingan. 

BACA JUGA: Pojokan 258: W.A., “Sang Pemburu”

 
Karena kepentingan itu, orang rela menjajah segala. Hukum, keadilan, kemanusiaan, kepatutan dan segala norma etika dilanggar.
 
Selalu terbersit nafsu untuk menguasai pada setiap bangsa bahkan individu. 

BACA JUGA: Sikap Pejabat Pengawas Menjawab Tantangan Di Era Digital

 
Dorongan ingin menaklukkan setiap orang dan menjadi yang utama. Menjadi bibit perlawanan dan perpecahan. 
 
Melahirkan kolonialisme kepentingan kekuasaan.
 
Menjadikan perayaan kemerdekaan hanya sebuah ritual. Ritual dalam arti seremoni.
 
Yang terjadi, ada perang diantara kita. Dengan diri kita, dengan sesama kita.

  • Tag:

Berita Terkini